TUGAS AKHIR INFORMATIKA



1.Sistem Pendeteksi Suhu dan Kelembapan: Menggunakan sensor DHT11 untuk memantau suhu dan kelembapan ruangan.< https://www.youtube.com/watch?v=bhk7KhLn4JM>  lynk.id 

2.Pengatur Lampu Otomatis dengan Sensor Cahaya: Lampu menyala atau mati berdasarkan intensitas cahaya sekitar. < https://www.youtube.com/watch?v=SdN3d58iL14> lynk

3.Sistem Pendeteksi Gerakan: Menggunakan sensor PIR untuk mendeteksi gerakan di sekitar ruangan.

<https://www.youtube.com/watch?v=PxO-TIY-edQ>lynk

4.Peringatan Kebocoran Gas: Menggunakan sensor MQ-2 untuk mendeteksi gas berbahaya dan memberikan peringatan. <https://www.youtube.com/watch?v=XehN4gBbrnw> lynk

5.Sistem Penyiram Tanaman Otomatis: Menggunakan sensor kelembapan tanah untuk menyiram tanaman secara otomatis. <https://www.youtube.com/watch?v=gBzMF7A-kL8>

6.Sistem Keamanan Rumah dengan Kamera: Menggunakan modul kamera dan sensor PIR untuk mendeteksi kehadiran orang.<https://www.youtube.com/watch?v=aqoyXGxitpU>

7.Alat Pengukur Jarak (Ultrasonic Distance Meter): Menggunakan sensor ultrasonik untuk mengukur jarak objek di sekitar. <https://www.youtube.com/watch?v=yv3KXY5H2Jo>

8.Sistem Pengontrol Suhu dengan Pendingin atau Pemanas: Menggunakan relay dan sensor suhu untuk mengatur suhu ruangan.<https://www.youtube.com/watch?v=xSSGmZeeKhM>

9.Jam Digital dengan Sensor Suhu: Jam digital yang juga menampilkan suhu ruangan.

<https://www.youtube.com/watch?v=fMeTt0t-UAc>

10.Sistem Pendeteksi Kualitas Udara: Menggunakan sensor MQ-135 untuk mendeteksi kualitas udara di ruangan. <https://www.youtube.com/watch?v=1J4i2CMsxFQ>

11.Pengontrol Lampu Jarak Jauh dengan Smartphone: Menggunakan modul WiFi (ESP8266) untuk mengontrol lampu dari jarak jauh.<https://www.youtube.com/watch?v=2eAaIUUij10>

12.Sistem Pendeteksi Ketinggian Air: Menggunakan sensor ultrasonik untuk mengukur ketinggian air di wadah atau kolam.<https://www.youtube.com/watch?v=qfJnZ44AVZY>

13.Alarm Pendeteksi Keberadaan di Pintu: Menggunakan sensor magnet untuk mendeteksi apakah pintu terbuka atau tertutup.<https://www.youtube.com/watch?v=vzwGHjySBi8>

14.Sistem Pendeteksi Kebocoran Air: Menggunakan sensor kebocoran air untuk mendeteksi kebocoran pipa.

15.Alat Pengukur Kualitas Tanah: Menggunakan sensor pH tanah untuk mengetahui kualitas tanah.

16.Sistem Keamanan Otomatis dengan SMS: Menggunakan GSM Module untuk mengirimkan pesan peringatan ketika sensor PIR mendeteksi gerakan.

Sistem Pengingat Minum Air: Menggunakan sensor waktu untuk mengingatkan pengguna untuk minum air secara teratur.

Sistem Monitor Konsumsi Listrik: Menggunakan sensor arus untuk memantau penggunaan listrik.

Sistem Pendeteksi Kelembapan di Ruangan: Menggunakan sensor DHT11 untuk memantau kelembapan di ruang penyimpanan makanan atau pakaian.

Sistem Keamanan Kendaraan: Menggunakan sensor gerak dan GPS untuk melacak kendaraan.

Pengatur Ketinggian Kipas Angin Otomatis: Menggunakan sensor suhu untuk mengatur kecepatan kipas angin secara otomatis.

Pendeteksi Tumpahan Cairan: Menggunakan sensor kelembapan untuk mendeteksi tumpahan cairan di meja atau lantai.

Sistem Pendeteksi Pohon atau Tanaman Kering: Menggunakan sensor kelembapan tanah untuk mendeteksi jika tanaman kekurangan air.

Sistem Pengontrol Lampu dengan Suara: Menggunakan sensor suara untuk menghidupkan atau mematikan lampu.

Alat Penghitung Waktu Dapur (Timer): Sistem timer otomatis untuk memasak yang bisa mematikan alat listrik setelah waktu tertentu.

Pendeteksi Posisi Kursi (Kursi Kosong/Terpakai): Menggunakan sensor tekanan untuk mendeteksi apakah kursi sedang digunakan.

Sistem Keamanan dengan Pemantauan Suara: Menggunakan sensor suara untuk mendeteksi suara abnormal di rumah.

Alat Pengukur Kecepatan Angin: Menggunakan anemometer dan Arduino untuk mengukur kecepatan angin.

Sistem Pengingat Jadwal: Sistem untuk mengingatkan jadwal kegiatan sehari-hari melalui buzzer atau notifikasi.

Alat Pendeteksi Dini Pencurian: Menggunakan sensor gerakan dan kamera untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan di rumah.

Proyek-proyek ini relatif mudah untuk dibangun dengan menggunakan komponen Arduino yang terjangkau dan dapat memberikan manfaat sehari-hari.


Oke, berikut ini adalah perencanaan lengkap untuk siswa selama 2 bulan (8 minggu) dalam mengerjakan tugas proyek IoT berbasis Arduino Uno. Rencana ini berfokus pada langkah-langkah kerja siswa, target mingguan, dan hasil/output yang harus mereka capai. Cocok untuk digunakan sebagai pedoman kerja mandiri atau kelompok.


Perencanaan Siswa Mengerjakan Proyek IoT Arduino (8 Minggu)




Minggu 1: Pengenalan dan Pemilihan Proyek


Tujuan: Siswa memahami tujuan proyek dan memilih topik yang akan dibuat.


Tugas Siswa:


Mengikuti penjelasan pengantar IoT & Arduino.


Menjelajahi daftar 30 ide proyek sederhana.


Memilih satu proyek yang disukai.




Membuat ringkasan ide proyek: nama alat, fungsi, manfaat.

Output:

Proposal singkat 1 halaman (judul, deskripsi alat, manfaat, daftar alat)


Minggu 2: Perencanaan Proyek


Tujuan: Siswa membuat desain sistem proyek.


Tugas Siswa:

Menyusun diagram alur kerja alat (flowchart).

Membuat gambar/skema rangkaian alat.

Menyusun daftar kebutuhan alat dan bahan.

Menentukan fitur-fitur yang akan digunakan (sensor, output, kontrol).

Output:

Dokumen perencanaan proyek + gambar rangkaian (boleh pakai tangan/manual).


Minggu 3: Eksperimen Komponen

Tujuan: Siswa menguji komponen satu per satu.

Tugas Siswa:

Uji sensor dan komponen yang digunakan (contoh: DHT11, LDR, PIR).

Gunakan Arduino IDE untuk mencoba kode dasar tiap sensor.

Mendokumentasikan hasil uji coba (foto, screenshot serial monitor).

Output:

Laporan pengujian tiap sensor/komponen.


Minggu 4: Rancang Kode Awal

Tujuan: Siswa mulai menulis program utama proyek.

Tugas Siswa:

Menggabungkan kode dari masing-masing sensor ke dalam satu program.

Menentukan logika kerja: input (sensor) → proses → output.

Uji coba awal program dengan kondisi sederhana.

Output:

Versi 1 program Arduino (.ino file) + dokumentasi logika kerja.

Minggu 5: Perakitan Proyek

Tujuan: Siswa merakit seluruh sistem alat secara lengkap.

Tugas Siswa:

Merakit semua komponen di breadboard sesuai skema.

Menyambungkan dengan Arduino dan uji nyala.

Menyesuaikan kode agar berfungsi secara keseluruhan.

Output:

Foto/video alat yang sedang dirakit dan diuji.

Minggu 6: Penyempurnaan dan Pengujian

Tujuan: Siswa menyempurnakan proyek dan memastikan alat berfungsi.

Tugas Siswa:

Uji proyek dengan berbagai kondisi nyata.

Perbaikan bug/error di program atau sambungan alat.

Tambahkan fitur opsional (misal: LED indikator, buzzer).

Output:

Dokumentasi video alat berjalan + catatan masalah & solusi.

Minggu 7: Dokumentasi Proyek

Tujuan: Menyusun laporan dan presentasi.

Tugas Siswa:

Menulis laporan akhir proyek (format: pendahuluan, alat, skema, kode, hasil).

Menyiapkan slide presentasi.

Upload dokumentasi video.

Output:

Laporan akhir (PDF/doc), slide presentasi, dan video alat.

Minggu 8: Presentasi & Evaluasi

Tujuan: Menyampaikan hasil proyek kepada guru/teman.

Tugas Siswa:

Presentasi hasil proyek (5–10 menit).

Demo langsung alat IoT.

Menjawab pertanyaan dari guru/teman.

Output:

Penilaian proyek ber


dasarkan laporan, alat, dan presentasi.










---




Kalau kamu butuh format dokumen pendukung (proposal, laporan akhir, rubrik penilaian), aku bisa bantu bikinkan juga. Mau sekalian?


Mantap! Berikut adalah 3 dokumen pendukung yang bisa kamu gunakan untuk mempermudah pelaksanaan proyek IoT di kelas:






---




1. Template Proposal Proyek (Minggu 1-2)




Judul Proyek:


Nama Siswa / Kelompok:


Tanggal:




A. Deskripsi Singkat Proyek


Tuliskan secara singkat alat apa yang akan dibuat dan apa fungsinya.




B. Tujuan Proyek


Sebutkan tujuan utama dari proyek ini.




C. Manfaat Proyek


Apa manfaat alat ini dalam kehidupan sehari-hari?




D. Alat dan Bahan yang Diperlukan


| No | Nama Komponen | Jumlah |


|----|----------------|--------|


| 1 | | |


| 2 | | |




E. Skema Alat (Sketsa Rangkaian)


Gambar atau lampirkan rangkaian alat (boleh digambar tangan).




F. Flowchart atau Alur Kerja


Diagram alur bagaimana alat bekerja dari awal hingga akhir.






---




2. Template Laporan Akhir Proyek (Minggu 7)




LAPORAN PROYEK IOT ARDUINO UNO


Nama Siswa/Kelompok:


Kelas:


Judul Proyek:




A. Pendahuluan




Latar belakang




Rumusan masalah




Tujuan dan manfaat






B. Alat dan Bahan




Tabel komponen yang digunakan.




C. Desain Sistem




Skema rangkaian alat




Flowchart program






D. Penjelasan Program




Cuplikan kode program




Penjelasan logika tiap bagian

=========================================================================

proyek .1

Berikut adalah contoh laporan proyek dengan judul "Sistem Pendeteksi Suhu dan Kelembapan Menggunakan Sensor DHT11":


LAPORAN PROYEK

Sistem Pendeteksi Suhu dan Kelembapan

Menggunakan Sensor DHT11 untuk Memantau Suhu dan Kelembapan Ruangan


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pemantauan suhu dan kelembapan merupakan hal penting dalam berbagai bidang seperti pertanian, peternakan, penyimpanan barang, hingga kenyamanan ruangan. Untuk itu, dibutuhkan sistem yang mampu memantau kondisi suhu dan kelembapan secara real-time. Salah satu sensor yang banyak digunakan adalah DHT11, karena harganya yang terjangkau dan cukup akurat untuk keperluan umum.

1.2 Tujuan Proyek

Tujuan dari proyek ini adalah untuk merancang dan membangun sistem sederhana yang dapat:

  • Mengukur suhu dan kelembapan ruangan menggunakan sensor DHT11.

  • Menampilkan hasil pengukuran secara real-time melalui LCD atau Serial Monitor.

  • Memberikan notifikasi atau indikasi jika suhu atau kelembapan melebihi batas normal.


2. Alat dan Bahan

No Nama Komponen Jumlah
1 Sensor DHT11 1 buah
2 Mikrokontroler (Arduino Uno) 1 buah
3 LCD 16x2 (opsional) 1 buah
4 Breadboard 1 buah
5 Kabel Jumper Beberapa
6 Resistor 10K ohm 1 buah
7 Power supply / USB 1 buah

3. Rangkaian Sistem

Sensor DHT11 dihubungkan ke salah satu pin digital pada Arduino. Jika menggunakan LCD, maka LCD dihubungkan menggunakan I2C atau langsung ke pin digital Arduino.

Diagram Blok Sederhana:

DHT11  --> Arduino Uno --> LCD / Serial Monitor

4. Skema Rangkaian

(Sisipkan gambar skema rangkaian di sini. Jika tidak ada, bisa digambarkan secara manual atau pakai software seperti Fritzing.)


5. Program / Kode

#include <DHT.h>

#define DHTPIN 2     // Pin digital tempat DHT11 terhubung
#define DHTTYPE DHT11

DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  dht.begin();
}

void loop() {
  float suhu = dht.readTemperature(); // Celsius
  float kelembapan = dht.readHumidity();

  if (isnan(suhu) || isnan(kelembapan)) {
    Serial.println("Gagal membaca data dari sensor DHT11!");
    return;
  }

  Serial.print("Suhu: ");
  Serial.print(suhu);
  Serial.print(" °C, Kelembapan: ");
  Serial.print(kelembapan);
  Serial.println(" %");

  delay(2000); // Delay 2 detik
}
suksess code : 
#include <DHT.h>

#define DHTPIN 2       // Pin data sensor DHT
#define DHTTYPE DHT11  // Ganti ke DHT22 jika perlu

DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);

void setup() {
  Serial.begin(9600);   // Inisialisasi komunikasi serial
  dht.begin();          // Inisialisasi sensor DHT
  Serial.println("Monitoring Suhu & Kelembaban");
}

void loop() {
  float suhu = dht.readTemperature();     // Baca suhu dalam Celcius
  float kelembaban = dht.readHumidity();  // Baca kelembaban

  if (isnan(suhu) || isnan(kelembaban)) {
    Serial.println("Gagal membaca dari sensor DHT!");
  } else {
    Serial.print("Suhu: ");
    Serial.print(suhu);
    Serial.print(" °C, Kelembaban: ");
    Serial.print(kelembaban);
    Serial.println(" %");
  }

  delay(2000);  // Tunggu 2 detik sebelum pembacaan berikutnya
}


6. Hasil dan Pembahasan

Setelah sistem dirakit dan diprogram, sensor DHT11 berhasil membaca suhu dan kelembapan ruangan dengan baik. Nilai ditampilkan secara real-time di Serial Monitor setiap 2 detik. Sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan:

  • Buzzer atau LED sebagai indikator jika suhu/kelembapan ekstrem.

  • Modul WiFi (seperti ESP8266) untuk monitoring online.

  • LCD sebagai display output yang berdiri sendiri.


7. Kesimpulan

Sistem pendeteksi suhu dan kelembapan menggunakan sensor DHT11 bekerja dengan baik dalam memantau kondisi lingkungan sekitar. Proyek ini sederhana namun bermanfaat dan dapat menjadi dasar pengembangan sistem monitoring lingkungan secara otomatis dan terintegrasi.


8. Saran Pengembangan

  • Gunakan sensor DHT22 untuk akurasi yang lebih tinggi.

  • Tambahkan sistem penyimpanan data (misal, SD Card).

  • Integrasi dengan aplikasi Android untuk pemantauan jarak jauh.


Kalau kamu mau saya bantu buat versi PowerPoint-nya atau versi cetaknya, tinggal bilang aja ya!

======================================================================

2. Berikut adalah laporan proyek berjudul "Pengatur Lampu Otomatis dengan Sensor Cahaya" yang bisa kamu gunakan untuk tugas atau praktik siswa:


LAPORAN PROYEK

Pengatur Lampu Otomatis dengan Sensor Cahaya

Lampu Menyala atau Mati Berdasarkan Intensitas Cahaya Sekitar


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Penggunaan listrik untuk penerangan seringkali tidak efisien karena lampu tetap menyala meskipun cahaya alami sudah cukup. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan sistem otomatis yang dapat mengatur nyala dan mati lampu berdasarkan intensitas cahaya sekitar. Proyek ini menggunakan sensor cahaya (LDR) untuk mendeteksi kondisi terang atau gelap, dan mengaktifkan atau mematikan lampu secara otomatis.

1.2 Tujuan Proyek

Tujuan dari proyek ini adalah:

  • Mendeteksi intensitas cahaya sekitar menggunakan sensor LDR.

  • Mengatur kondisi lampu (ON/OFF) secara otomatis.

  • Menghemat penggunaan energi listrik.


2. Alat dan Bahan

No Nama Komponen Jumlah
1 Arduino Uno 1 buah
2 Sensor cahaya (LDR) 1 buah
3 Resistor 10K ohm 1 buah
4 LED / Lampu kecil 1 buah
5 Resistor 220 ohm 1 buah
6 Kabel jumper Beberapa
7 Breadboard 1 buah
8 Power Supply / USB 1 buah

3. Rangkaian Sistem

LDR dihubungkan ke pin analog Arduino untuk membaca intensitas cahaya. LED digunakan sebagai simulasi lampu, dan akan menyala jika cahaya sekitar redup.

Diagram Blok:

LDR --> Arduino Uno --> LED (Simulasi Lampu)

4. Skema Rangkaian

(Sisipkan gambar skema, atau bisa digambarkan dengan software Fritzing/manual)

LDR dihubungkan dalam konfigurasi pembagi tegangan:

  • Salah satu kaki LDR ke 5V

  • Kaki lainnya ke pin A0 dan resistor 10K ohm yang kemudian ke GND

LED dihubungkan ke pin digital (misalnya D8) melalui resistor 220 ohm.


5. Program / Kode

int ldrPin = A0;      // Pin sensor LDR
int ledPin = 8;       // Pin LED
int ambang = 500;     // Nilai ambang batas cahaya

void setup() {
  pinMode(ledPin, OUTPUT);
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  int nilaiLDR = analogRead(ldrPin);
  Serial.println(nilaiLDR);

  if (nilaiLDR < ambang) {
    digitalWrite(ledPin, HIGH); // Lampu menyala saat gelap
  } else {
    digitalWrite(ledPin, LOW);  // Lampu mati saat terang
  }

  delay(500);
}

6. Hasil dan Pembahasan

Setelah sistem dirangkai dan diprogram:

  • Saat ruangan terang, nilai LDR tinggi → LED mati.

  • Saat ruangan gelap atau LDR ditutupi, nilai LDR rendah → LED menyala.

Nilai ambang (threshold) dapat disesuaikan berdasarkan kondisi pencahayaan di lingkungan tempat alat digunakan.


7. Kesimpulan

Proyek Pengatur Lampu Otomatis ini berhasil mendeteksi cahaya sekitar dan mengatur nyala-mati lampu secara otomatis. Sistem ini sangat bermanfaat untuk menghemat energi listrik dan meningkatkan efisiensi penggunaan lampu, terutama di luar ruangan, lorong, atau kamar tidur.


8. Saran Pengembangan

  • Gunakan relay untuk mengontrol lampu 220V secara nyata.

  • Tambahkan RTC (Real Time Clock) untuk sistem berbasis waktu.

  • Gunakan sistem tenaga surya untuk mendukung ramah lingkungan.


Kalau kamu butuh versi PowerPoint atau ingin proyek ini dikembangkan pakai Kodular atau Android, tinggal bilang aja! Mau dijadikan modul pembelajaran buat siswa juga bisa~


========================================================================

3.Berikut adalah laporan proyek dengan judul "Sistem Pendeteksi Gerakan Menggunakan Sensor PIR" yang cocok untuk proyek elektronika, otomasi rumah, atau tugas siswa:


LAPORAN PROYEK

Sistem Pendeteksi Gerakan

Menggunakan Sensor PIR untuk Mendeteksi Gerakan di Sekitar Ruangan


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Keamanan ruangan atau area tertentu sering kali memerlukan sistem yang dapat mendeteksi keberadaan seseorang secara otomatis. Salah satu solusi efektif adalah menggunakan sensor PIR (Passive InfraRed) yang mampu mendeteksi perubahan sinyal inframerah akibat adanya gerakan tubuh manusia.

1.2 Tujuan Proyek

Tujuan dari proyek ini adalah:

  • Membangun sistem yang mampu mendeteksi gerakan di ruangan.

  • Memberikan output berupa lampu atau buzzer saat gerakan terdeteksi.

  • Menambah pengetahuan tentang penggunaan sensor PIR dalam sistem keamanan.


2. Alat dan Bahan

No Nama Komponen Jumlah
1 Arduino Uno 1 buah
2 Sensor PIR (HC-SR501) 1 buah
3 Buzzer / LED 1 buah
4 Resistor 220 ohm 1 buah
5 Kabel jumper Beberapa
6 Breadboard 1 buah
7 Power supply / USB 1 buah

3. Rangkaian Sistem

Sensor PIR dihubungkan ke pin digital Arduino. Ketika gerakan terdeteksi, sensor PIR akan mengirimkan sinyal HIGH ke Arduino, dan Arduino akan mengaktifkan buzzer atau LED sebagai indikator.

Diagram Blok:

Sensor PIR --> Arduino Uno --> LED / Buzzer

4. Skema Rangkaian

(Sisipkan gambar skema atau ilustrasi. Atau gunakan deskripsi di bawah ini jika belum ada gambar:)

  • Sensor PIR:

    • VCC → 5V

    • GND → GND

    • OUT → pin digital 7

  • LED/Buzzer:

    • (+) → pin digital 8 (via resistor 220 ohm jika LED)

    • (–) → GND


5. Program / Kode

int pirPin = 7;    // Pin OUT dari sensor PIR
int outputPin = 8; // LED atau buzzer

void setup() {
  pinMode(pirPin, INPUT);
  pinMode(outputPin, OUTPUT);
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  int statusGerakan = digitalRead(pirPin);
  if (statusGerakan == HIGH) {
    digitalWrite(outputPin, HIGH); // Aktifkan LED/buzzer
    Serial.println("Gerakan terdeteksi!");
  } else {
    digitalWrite(outputPin, LOW); // Nonaktifkan
    Serial.println("Tidak ada gerakan.");
  }
  delay(500);
}

6. Hasil dan Pembahasan

Sistem berhasil mendeteksi gerakan dengan baik:

  • Saat ada gerakan, sensor PIR mengirim sinyal ke Arduino, dan buzzer/LED menyala.

  • Saat tidak ada gerakan, indikator akan mati.

Sensor PIR memiliki waktu delay bawaan (sekitar 5 detik tergantung pengaturan), sehingga bisa sedikit terlambat mematikan output.


7. Kesimpulan

Proyek sistem pendeteksi gerakan ini berfungsi dengan baik untuk keperluan keamanan sederhana. Sensor PIR mampu mendeteksi gerakan secara otomatis, dan sistem dapat memberikan respon langsung. Sistem ini cocok untuk diterapkan pada:

  • Sistem alarm rumah.

  • Lampu otomatis.

  • Monitoring gerakan di area tertentu.


8. Saran Pengembangan

  • Tambahkan modul GSM untuk mengirim SMS jika ada gerakan.

  • Gunakan kamera untuk merekam saat gerakan terdeteksi.

  • Tambahkan modul WiFi untuk monitoring melalui aplikasi IoT.


Kalau kamu ingin versi slide presentasi, modul pembelajaran, atau versi Android/Kodular, tinggal bilang ya! Mau digabung dengan sensor lain (misalnya suhu atau cahaya) juga bisa dibuat jadi satu sistem pintar.

========================================================================

4.Berikut adalah laporan proyek sederhana dengan judul "Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas Menggunakan Sensor MQ-2" – cocok untuk tugas siswa SMK atau proyek elektronika dasar:


LAPORAN PROYEK

Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas

Menggunakan Sensor MQ-2 untuk Mendeteksi Gas Berbahaya dan Memberikan Peringatan


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kebocoran gas di dapur, industri, atau tempat penyimpanan gas dapat menyebabkan kecelakaan serius, termasuk ledakan dan kebakaran. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sistem pendeteksi gas diperlukan untuk memberi peringatan dini saat terdeteksi adanya kebocoran gas.

1.2 Tujuan Proyek

  • Mendeteksi gas yang mudah terbakar seperti LPG, metana, dan asap menggunakan sensor MQ-2.

  • Memberikan peringatan (bunyi buzzer atau nyala LED) ketika terdeteksi kebocoran gas.

  • Meningkatkan keselamatan dengan alat deteksi otomatis yang mudah digunakan.


2. Alat dan Bahan

No Nama Komponen Jumlah
1 Arduino Uno 1 buah
2 Sensor Gas MQ-2 1 buah
3 Buzzer aktif 1 buah
4 LED 1 buah
5 Resistor 220 ohm 1 buah
6 Kabel jumper Beberapa
7 Breadboard 1 buah
8 Power supply / USB 1 buah

3. Rangkaian Sistem

Sensor MQ-2 dihubungkan ke pin analog pada Arduino untuk membaca tingkat gas. Saat tingkat gas melebihi ambang batas, Arduino akan mengaktifkan buzzer dan/atau LED sebagai tanda peringatan.

Diagram Blok:

Sensor MQ-2 --> Arduino Uno --> Buzzer / LED

4. Skema Rangkaian

MQ-2 Sensor Pinout:

  • VCC → 5V

  • GND → GND

  • A0 → A0 Arduino (baca nilai gas)

  • D0 → (opsional, bisa ke pin digital jika ingin threshold langsung dari modul)

Buzzer/LED:

  • Positif → pin digital 8 (via resistor jika LED)

  • Negatif → GND


5. Program / Kode

int sensorGas = A0;    // MQ-2 pada pin analog A0
int buzzer = 8;        // Pin buzzer atau LED
int ambangGas = 300;   // Nilai ambang batas gas

void setup() {
  pinMode(buzzer, OUTPUT);
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  int nilaiGas = analogRead(sensorGas);
  Serial.print("Nilai Gas: ");
  Serial.println(nilaiGas);

  if (nilaiGas > ambangGas) {
    digitalWrite(buzzer, HIGH); // Aktifkan peringatan
  } else {
    digitalWrite(buzzer, LOW);  // Matikan peringatan
  }

  delay(500);
}

6. Hasil dan Pembahasan

  • Ketika sensor MQ-2 mendeteksi gas (bisa diuji dengan korek gas tanpa api), nilai pembacaan naik.

  • Jika nilai melebihi ambang batas (contoh: 300), buzzer atau LED menyala sebagai peringatan.

  • Nilai ambang dapat disesuaikan tergantung sensitivitas sensor dan kondisi ruangan.


7. Kesimpulan

Proyek pendeteksi kebocoran gas ini berhasil mendeteksi keberadaan gas mudah terbakar dan memberikan peringatan secara otomatis. Sistem ini sangat berguna untuk meningkatkan keselamatan di rumah atau tempat kerja yang menggunakan gas.


8. Saran Pengembangan

  • Tambahkan modul GSM/ESP8266 untuk notifikasi jarak jauh via SMS atau aplikasi.

  • Tambahkan relay untuk memutus aliran gas otomatis saat kebocoran terdeteksi.

  • Buat casing tahan panas dan uji di kondisi nyata untuk implementasi lebih lanjut.


Kalau kamu mau, saya juga bisa bantu:

  • Bikin versi presentasi PowerPoint

  • Ubah jadi modul pembelajaran

  • Atau dijadikan bagian dari sistem keamanan rumah pintar

Tinggal bilang aja ya!

=========================================================================

5.Berikut adalah laporan proyek dengan judul "Sistem Penyiram Tanaman Otomatis Menggunakan Sensor Kelembapan Tanah" – cocok untuk siswa SMK atau hobi elektronika berbasis Arduino:


LAPORAN PROYEK

Sistem Penyiram Tanaman Otomatis

Menggunakan Sensor Kelembapan Tanah untuk Menyiram Tanaman Secara Otomatis


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Banyak orang lupa menyiram tanaman secara rutin karena kesibukan. Jika kelembapan tanah menurun dan tanaman tidak segera disiram, maka tanaman bisa layu bahkan mati. Untuk itu, diperlukan sistem otomatis yang dapat memantau kelembapan tanah dan menyiram tanaman tanpa bantuan manusia.

1.2 Tujuan Proyek

  • Mendeteksi tingkat kelembapan tanah menggunakan sensor.

  • Mengaktifkan pompa air untuk menyiram tanaman secara otomatis jika tanah kering.

  • Membantu merawat tanaman dengan cara efisien dan otomatis.


2. Alat dan Bahan

No Nama Komponen Jumlah
1 Arduino Uno 1 buah
2 Sensor kelembapan tanah 1 buah
3 Pompa air mini + selang 1 set
4 Transistor NPN (misal: TIP120) 1 buah
5 Dioda 1N4007 1 buah
6 Resistor 220 ohm 1 buah
7 Breadboard & kabel jumper Beberapa
8 Power supply (misal adaptor 12V) 1 buah

3. Rangkaian Sistem

Sensor kelembapan tanah mengirimkan data ke Arduino. Ketika nilai kelembapan di bawah ambang batas (tanah kering), Arduino akan mengaktifkan pompa air untuk menyiram tanaman, lalu mematikannya ketika tanah cukup lembap.

Diagram Blok:

Sensor Kelembapan --> Arduino --> Transistor --> Pompa Air

4. Skema Rangkaian

Sensor Tanah:

  • VCC → 5V

  • GND → GND

  • A0 → A0 Arduino

Pompa Air melalui Transistor:

  • Kaki kolektor → salah satu kabel pompa

  • Kaki emitor → GND

  • Kaki basis → pin digital 8 Arduino (lewat resistor 220 ohm)

  • Dioda paralel dengan pompa untuk menghindari arus balik


5. Program / Kode

int sensorPin = A0;     // Sensor kelembapan tanah
int pompaPin = 8;       // Pin output ke pompa
int ambangKering = 400; // Nilai ambang tanah kering

void setup() {
  pinMode(pompaPin, OUTPUT);
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  int kelembapan = analogRead(sensorPin);
  Serial.print("Nilai kelembapan: ");
  Serial.println(kelembapan);

  if (kelembapan < ambangKering) {
    digitalWrite(pompaPin, HIGH); // Aktifkan pompa
    Serial.println("Tanah kering - Pompa ON");
  } else {
    digitalWrite(pompaPin, LOW);  // Matikan pompa
    Serial.println("Tanah lembap - Pompa OFF");
  }

  delay(2000); // Periksa setiap 2 detik
}

6. Hasil dan Pembahasan

  • Saat tanah kering (nilai sensor rendah), pompa menyala dan menyiram tanaman.

  • Saat tanah cukup lembap, pompa otomatis mati.

  • Nilai ambang batas (contoh: 400) bisa disesuaikan tergantung jenis tanah dan sensor.


7. Kesimpulan

Sistem penyiram otomatis ini berhasil menyiram tanaman hanya saat dibutuhkan. Ini sangat membantu dalam:

  • Merawat tanaman saat pemilik sedang sibuk.

  • Menghemat air karena penyiraman dilakukan berdasarkan kondisi tanah, bukan waktu.


8. Saran Pengembangan

  • Tambahkan LCD untuk menampilkan status kelembapan.

  • Gunakan RTC (Real Time Clock) untuk menggabungkan sistem waktu dan kelembapan.

  • Tambahkan koneksi IoT (WiFi/Telegram) untuk kontrol dan notifikasi jarak jauh.


Kalau kamu mau saya bantu buat versi presentasi PowerPoint, video demo alur kerja, atau modul praktek siswa, tinggal bilang ya! Mau dijadikan proyek Kodular Android pun bisa, misalnya buat notifikasi kelembapan tanah ke HP langsung.

=========================================================================

6.Berikut adalah laporan proyek lengkap dengan judul "Sistem Keamanan Rumah dengan Kamera dan Sensor PIR" – sangat cocok untuk siswa SMK, proyek IoT, atau hobi elektronika:


LAPORAN PROYEK

Sistem Keamanan Rumah dengan Kamera

Menggunakan Modul Kamera dan Sensor PIR untuk Mendeteksi Kehadiran Orang


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Keamanan rumah merupakan kebutuhan penting, terutama ketika pemilik rumah sedang tidak berada di tempat. Sistem keamanan modern kini tidak hanya mengandalkan alarm, tetapi juga mengintegrasikan kamera dan sensor gerakan. Dengan memanfaatkan sensor PIR dan modul kamera, sistem ini mampu mendeteksi gerakan dan merekam gambar sebagai bukti visual.

1.2 Tujuan Proyek

  • Mendeteksi gerakan manusia menggunakan sensor PIR.

  • Mengambil gambar atau video ketika gerakan terdeteksi menggunakan kamera.

  • Meningkatkan keamanan rumah dengan sistem otomatis dan cerdas.


2. Alat dan Bahan

No Nama Komponen Jumlah
1 ESP32-CAM (modul kamera + WiFi) 1 buah
2 Sensor PIR (HC-SR501) 1 buah
3 Breadboard & kabel jumper Beberapa
4 USB to TTL programmer 1 buah
5 Resistor 10K ohm 1 buah (jika perlu untuk pull-up)
6 MicroSD Card (opsional) 1 buah untuk simpan gambar
7 Adaptor / power bank 5V 1 buah

3. Rangkaian Sistem

Sensor PIR digunakan untuk mendeteksi gerakan. Ketika mendeteksi orang, ESP32-CAM akan:

  • Mengambil foto secara otomatis

  • Menyimpan ke microSD (opsional)

  • Bisa juga mengirim ke email/server jika tersambung WiFi

Diagram Blok:

Sensor PIR --> ESP32-CAM --> Kamera Aktif --> Simpan / Kirim Gambar

4. Skema Rangkaian

Komponen Terhubung ke ESP32-CAM
VCC PIR 5V
GND PIR GND
OUT PIR GPIO 13 (misalnya)

Catatan: Hubungkan GPIO 0 ke GND saat upload program ke ESP32-CAM melalui USB to TTL.


5. Program / Kode Dasar

Kode berikut akan:

  • Membaca sinyal dari sensor PIR

  • Mengambil gambar ketika gerakan terdeteksi

#include "esp_camera.h"

#define PIR_PIN 13

void setup() {
  Serial.begin(115200);
  pinMode(PIR_PIN, INPUT);

  // Inisialisasi kamera (konfigurasi disesuaikan dengan board ESP32-CAM yang digunakan)
  camera_config_t config;
  config.ledc_channel = LEDC_CHANNEL_0;
  config.ledc_timer   = LEDC_TIMER_0;
  config.pin_d0       = 5;
  config.pin_d1       = 18;
  config.pin_d2       = 19;
  config.pin_d3       = 21;
  config.pin_d4       = 36;
  config.pin_d5       = 39;
  config.pin_d6       = 34;
  config.pin_d7       = 35;
  config.pin_xclk     = 0;
  config.pin_pclk     = 22;
  config.pin_vsync    = 25;
  config.pin_href     = 23;
  config.pin_sscb_sda = 26;
  config.pin_sscb_scl = 27;
  config.pin_pwdn     = 32;
  config.pin_reset    = -1;
  config.xclk_freq_hz = 20000000;
  config.pixel_format = PIXFORMAT_JPEG;
  config.frame_size   = FRAMESIZE_VGA;
  config.jpeg_quality = 10;
  config.fb_count     = 1;

  if (!esp_camera_init(&config)) {
    Serial.println("Kamera berhasil diinisialisasi");
  } else {
    Serial.println("Gagal menginisialisasi kamera");
    return;
  }
}

void loop() {
  if (digitalRead(PIR_PIN) == HIGH) {
    Serial.println("Gerakan terdeteksi!");

    camera_fb_t *fb = esp_camera_fb_get();
    if (!fb) {
      Serial.println("Gagal mengambil gambar");
      return;
    }

    // Contoh menyimpan ke SD Card, atau kirim ke server/email jika terhubung WiFi
    Serial.println("Gambar berhasil diambil");

    esp_camera_fb_return(fb);
    delay(10000); // Tunggu 10 detik agar tidak spam gambar
  }

  delay(1000);
}

6. Hasil dan Pembahasan

  • Saat seseorang masuk ke area deteksi, sensor PIR aktif.

  • ESP32-CAM langsung mengambil foto dan menampilkan status di Serial Monitor.

  • Jika diintegrasikan dengan WiFi, hasil foto bisa dikirim ke email, Telegram, atau disimpan ke cloud.


7. Kesimpulan

Sistem keamanan rumah berbasis ESP32-CAM dan PIR bekerja efektif untuk:

  • Mendeteksi keberadaan orang.

  • Mengambil dokumentasi visual saat gerakan terdeteksi.

  • Memberikan solusi keamanan yang praktis dan otomatis.


8. Saran Pengembangan

  • Tambahkan notifikasi real-time ke HP via Telegram atau Email.

  • Integrasikan dengan aplikasi Android atau dashboard IoT (misal: Blynk, Firebase).

  • Tambahkan fitur pengenalan wajah (face recognition) dengan AI untuk sistem lebih pintar.


Kalau kamu ingin saya bantu:

  • Modifikasi kode untuk kirim ke Telegram atau email

  • Desain aplikasinya pakai Kodular

  • Bikin PowerPoint untuk presentasi siswa tinggal bilang aja ya!

========================================================================
7.Berikut adalah laporan proyek lengkap berjudul "Alat Pengukur Jarak (Ultrasonic Distance Meter)", menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 dan mikrokontroler Arduino – cocok untuk siswa SMK atau hobi elektronika dasar:

LAPORAN PROYEK

Alat Pengukur Jarak (Ultrasonic Distance Meter)

Menggunakan Sensor Ultrasonik untuk Mengukur Jarak Objek di Sekitar


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Mengukur jarak secara manual dengan meteran terkadang tidak efisien dan kurang akurat, terutama pada jarak pendek atau posisi sulit dijangkau. Teknologi sensor ultrasonik dapat dimanfaatkan untuk mengukur jarak secara digital, cepat, dan akurat.

1.2 Tujuan Proyek

  • Membuat alat pengukur jarak berbasis sensor ultrasonik HC-SR04.

  • Menampilkan hasil pengukuran secara real-time di layar LCD atau Serial Monitor.

  • Mengaplikasikan sistem mikrokontroler dalam pengukuran otomatis.


2. Alat dan Bahan

No Nama Komponen Jumlah
1 Arduino Uno 1 buah
2 Sensor Ultrasonik HC-SR04 1 buah
3 LCD 16x2 + I2C (opsional) 1 buah
4 Kabel jumper Beberapa
5 Breadboard 1 buah
6 Power supply / USB kabel 1 buah

3. Rangkaian Sistem

Sensor ultrasonik bekerja dengan mengirimkan gelombang suara ultrasonic, lalu menangkap pantulan suara dari objek di depannya. Jarak dihitung berdasarkan waktu tempuh pantulan suara.

Diagram Blok:

HC-SR04 --> Arduino --> LCD / Serial Monitor

4. Skema Rangkaian

Pin Koneksi HC-SR04:

Sensor HC-SR04 Arduino
VCC 5V
GND GND
Trig Pin 9
Echo Pin 10

5. Program / Kode

Tanpa LCD (gunakan Serial Monitor)

const int trigPin = 9;
const int echoPin = 10;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  pinMode(trigPin, OUTPUT);
  pinMode(echoPin, INPUT);
}

void loop() {
  long duration;
  int distance;

  digitalWrite(trigPin, LOW);
  delayMicroseconds(2);

  digitalWrite(trigPin, HIGH);
  delayMicroseconds(10);
  digitalWrite(trigPin, LOW);

  duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
  distance = duration * 0.034 / 2;

  Serial.print("Jarak: ");
  Serial.print(distance);
  Serial.println(" cm");

  delay(500);
}

Dengan LCD 16x2 + I2C (opsional)

#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);
const int trigPin = 9;
const int echoPin = 10;

void setup() {
  pinMode(trigPin, OUTPUT);
  pinMode(echoPin, INPUT);
  lcd.begin();
  lcd.backlight();
}

void loop() {
  long duration;
  int distance;

  digitalWrite(trigPin, LOW);
  delayMicroseconds(2);
  digitalWrite(trigPin, HIGH);
  delayMicroseconds(10);
  digitalWrite(trigPin, LOW);

  duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
  distance = duration * 0.034 / 2;

  lcd.setCursor(0, 0);
  lcd.print("Jarak:");
  lcd.setCursor(7, 0);
  lcd.print(distance);
  lcd.print(" cm  ");
  delay(500);
}

6. Hasil dan Pembahasan

  • Saat alat diarahkan ke objek, sensor mengukur jarak berdasarkan pantulan gelombang suara.

  • Jarak tampil di Serial Monitor atau LCD secara real-time.

  • Alat ini akurat untuk pengukuran jarak 2–400 cm.


7. Kesimpulan

Proyek pengukur jarak ultrasonik berhasil mendeteksi dan menampilkan jarak objek secara otomatis dan cepat. Alat ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti:

  • Sensor parkir kendaraan

  • Pengukur level ketinggian air

  • Proyek robotik navigasi


8. Saran Pengembangan

  • Tambahkan buzzer jika jarak terlalu dekat sebagai alarm.

  • Gunakan OLED display untuk tampilan lebih modern.

  • Integrasikan dengan Bluetooth/WiFi agar hasil bisa dikirim ke smartphone.


Kalau kamu mau:

  • Tambahan gambar rangkaian (Fritzing)

  • Versi presentasi PowerPoint

  • Atau dijadikan proyek Android IoT aku bisa bantu juga! Tinggal bilang aja ya!

========================================================================
8.Berikut adalah laporan proyek lengkap berjudul "Sistem Pengontrol Suhu dengan Pendingin atau Pemanas", cocok untuk siswa SMK atau proyek otomasi berbasis Arduino:

LAPORAN PROYEK

Sistem Pengontrol Suhu dengan Pendingin atau Pemanas

Menggunakan Sensor Suhu dan Relay untuk Mengatur Suhu Ruangan Secara Otomatis


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pengaturan suhu ruangan yang ideal sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan, baik di rumah, ruang penyimpanan, atau laboratorium. Dengan memanfaatkan sensor suhu dan mikrokontroler, suhu dapat dikontrol secara otomatis menggunakan kipas (pendingin) atau elemen pemanas.

1.2 Tujuan Proyek

  • Mengukur suhu ruangan secara real-time.

  • Menghidupkan kipas jika suhu terlalu panas.

  • Menghidupkan pemanas jika suhu terlalu dingin.

  • Menciptakan sistem otomatisasi suhu sederhana berbasis Arduino.


2. Alat dan Bahan

No Nama Komponen Jumlah
1 Arduino Uno 1 buah
2 Sensor suhu LM35 / DHT11 1 buah
3 Modul relay (2 channel) 1 buah
4 Kipas DC / AC 1 buah
5 Elemen pemanas kecil 1 buah
6 Kabel jumper Beberapa
7 Breadboard 1 buah
8 Power supply / adaptor 1 buah

3. Rangkaian Sistem

Diagram Blok:

Sensor Suhu --> Arduino --> Relay --> Kipas & Pemanas
  • Sensor membaca suhu.

  • Jika suhu di atas ambang batas, kipas diaktifkan.

  • Jika suhu di bawah ambang batas, pemanas diaktifkan.


4. Skema Rangkaian

Komponen Arduino
LM35 VCC 5V
LM35 GND GND
LM35 OUT A0
Relay kipas IN1 Pin 7
Relay pemanas IN2 Pin 8

Catatan: Gunakan relay AC jika menggunakan alat listrik rumah tangga.


5. Program / Kode Arduino

Contoh kode menggunakan sensor LM35:

const int lm35Pin = A0;
const int kipasRelay = 7;
const int pemanasRelay = 8;

void setup() {
  pinMode(kipasRelay, OUTPUT);
  pinMode(pemanasRelay, OUTPUT);
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  int nilaiAnalog = analogRead(lm35Pin);
  float voltase = nilaiAnalog * (5.0 / 1023.0);
  float suhu = voltase * 100; // LM35 = 10mV/°C

  Serial.print("Suhu: ");
  Serial.print(suhu);
  Serial.println(" °C");

  if (suhu > 30) { // Terlalu panas
    digitalWrite(kipasRelay, LOW);    // Aktifkan kipas (relay aktif LOW)
    digitalWrite(pemanasRelay, HIGH); // Matikan pemanas
  }
  else if (suhu < 20) { // Terlalu dingin
    digitalWrite(kipasRelay, HIGH);   // Matikan kipas
    digitalWrite(pemanasRelay, LOW);  // Aktifkan pemanas
  }
  else { // Suhu normal
    digitalWrite(kipasRelay, HIGH);
    digitalWrite(pemanasRelay, HIGH);
  }

  delay(1000);
}

6. Hasil dan Pembahasan

  • Saat suhu naik di atas 30°C, sistem mengaktifkan kipas.

  • Saat suhu turun di bawah 20°C, sistem menyalakan pemanas.

  • Di antara rentang tersebut (20–30°C), sistem dalam kondisi standby.


7. Kesimpulan

Sistem ini mampu mengontrol suhu secara otomatis berdasarkan pembacaan sensor suhu. Proyek ini dapat diaplikasikan dalam:

  • Ruang server

  • Inkubator

  • Lemari penyimpanan makanan

  • Smart home


8. Saran Pengembangan

  • Gunakan LCD/OLED untuk menampilkan suhu secara langsung.

  • Tambahkan notifikasi ke HP melalui WiFi atau Bluetooth.

  • Gunakan sensor suhu digital seperti DHT22 atau DS18B20 untuk akurasi lebih tinggi.

  • Tambahkan pengaturan suhu target menggunakan tombol.


Kalau kamu butuh:

  • Gambar rangkaian (Fritzing)

  • PowerPoint presentasi

  • Atau mau dibuat versi Android untuk kontrol suhu tinggal bilang aja ya, siap bantu sampai beres!

========================================================================
9.Berikut adalah laporan proyek lengkap berjudul "Jam Digital dengan Sensor Suhu" – menggabungkan modul RTC (Real Time Clock) dan sensor suhu dalam satu tampilan. Cocok untuk siswa SMK, praktikum mikrokontroler, dan hobi elektronika.

LAPORAN PROYEK

Jam Digital dengan Sensor Suhu

Menampilkan Waktu dan Suhu Ruangan Secara Real-Time


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Jam digital saat ini tidak hanya menampilkan waktu, tetapi juga dapat memberikan informasi tambahan seperti suhu ruangan. Dengan memanfaatkan mikrokontroler seperti Arduino, kita dapat menggabungkan modul RTC dan sensor suhu untuk menciptakan jam digital multifungsi yang efisien dan menarik.

1.2 Tujuan Proyek

  • Membuat jam digital dengan tampilan waktu dan suhu.

  • Menggunakan RTC DS3231 sebagai sumber waktu real-time.

  • Menggunakan sensor suhu DHT11 untuk mendeteksi suhu ruangan.

  • Menampilkan data pada LCD 16x2 atau OLED.


2. Alat dan Bahan

No Nama Komponen Jumlah
1 Arduino Uno / Nano 1 buah
2 RTC DS3231 module 1 buah
3 Sensor suhu DHT11 1 buah
4 LCD 16x2 + I2C (atau OLED) 1 buah
5 Kabel jumper Beberapa
6 Breadboard 1 buah
7 Power supply / USB kabel 1 buah

3. Rangkaian Sistem

Diagram Blok:

RTC DS3231 --> Arduino <-- DHT11
                      |
                     LCD

4. Skema Koneksi

RTC DS3231:

Pin DS3231 Arduino
VCC 5V
GND GND
SDA A4
SCL A5

DHT11:

Pin DHT11 Arduino
VCC 5V
GND GND
Data D2

LCD I2C:

Pin LCD Arduino
VCC 5V
GND GND
SDA A4
SCL A5

5. Program / Kode Arduino

Pastikan sudah menginstal library:

  • RTClib untuk RTC DS3231

  • DHT sensor library untuk DHT11

  • LiquidCrystal_I2C untuk LCD

#include <Wire.h>
#include <RTClib.h>
#include <DHT.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>

#define DHTPIN 2
#define DHTTYPE DHT11

RTC_DS3231 rtc;
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

void setup() {
  Wire.begin();
  rtc.begin();
  dht.begin();
  lcd.begin();
  lcd.backlight();

  // Uncomment jika ingin set waktu manual (hanya sekali saja)
  // rtc.adjust(DateTime(F(__DATE__), F(__TIME__)));
}

void loop() {
  DateTime now = rtc.now();
  float suhu = dht.readTemperature();

  lcd.setCursor(0, 0);
  lcd.print("Jam: ");
  if (now.hour() < 10) lcd.print("0");
  lcd.print(now.hour());
  lcd.print(":");
  if (now.minute() < 10) lcd.print("0");
  lcd.print(now.minute());
  lcd.print(":");
  if (now.second() < 10) lcd.print("0");
  lcd.print(now.second());

  lcd.setCursor(0, 1);
  lcd.print("Suhu: ");
  lcd.print(suhu);
  lcd.print(" C  ");

  delay(1000);
}

6. Hasil dan Pembahasan

  • LCD akan menampilkan jam secara real-time yang bersumber dari modul RTC DS3231.

  • Sensor DHT11 secara berkala membaca suhu ruangan dan menampilkannya di baris kedua LCD.

  • Alat bekerja stabil dan dapat digunakan sebagai jam dinding pintar atau meja belajar.


7. Kesimpulan

Proyek Jam Digital dengan Sensor Suhu berhasil menggabungkan fungsi waktu dan suhu dalam satu tampilan. Proyek ini mengajarkan integrasi sensor dan modul pada sistem mikrokontroler, serta dasar-dasar antarmuka LCD.


8. Saran Pengembangan

  • Gunakan OLED display untuk tampilan lebih elegan.

  • Tambahkan sensor kelembapan atau modul WiFi untuk kirim data ke internet.

  • Tambahkan alarm atau notifikasi jika suhu melebihi batas tertentu.

  • Gunakan enclosure untuk membuat alat lebih rapi dan tahan lama.


Kalau kamu mau saya bantu dengan:

  • Gambar rangkaian Fritzing

  • Presentasi PowerPoint proyek

  • Versi pakai OLED display tinggal bilang aja, siap bantu

=========================================================================
10.Berikut adalah laporan proyek lengkap berjudul "Sistem Pendeteksi Kualitas Udara", menggunakan sensor MQ-135 untuk memantau kualitas udara dalam ruangan. Proyek ini cocok untuk siswa SMK, praktikum sensor dan otomasi, atau proyek smart home.

LAPORAN PROYEK

Sistem Pendeteksi Kualitas Udara

Menggunakan Sensor MQ-135 untuk Memantau Polusi dan Gas Berbahaya di Udara


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kualitas udara dalam ruangan sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Gas berbahaya seperti CO₂, NH₃, dan uap alkohol dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Untuk itu, sistem pemantauan kualitas udara diperlukan agar lingkungan tetap sehat.

1.2 Tujuan Proyek

  • Mengukur kualitas udara menggunakan sensor MQ-135.

  • Menampilkan hasil pembacaan pada LCD atau Serial Monitor.

  • Memberikan peringatan jika kualitas udara buruk.


2. Alat dan Bahan

No Nama Komponen Jumlah
1 Arduino Uno / Nano 1 buah
2 Sensor MQ-135 1 buah
3 LCD 16x2 + I2C (opsional) 1 buah
4 Buzzer (opsional) 1 buah
5 LED (Merah, Kuning, Hijau) Masing-masing 1
6 Kabel jumper Beberapa
7 Breadboard 1 buah
8 Power supply / kabel USB 1 buah

3. Rangkaian Sistem

Diagram Blok:

Sensor MQ-135 --> Arduino --> LCD / Serial Monitor + Buzzer/LED

4. Skema Rangkaian

MQ-135 ke Arduino:

Pin MQ-135 Arduino
VCC 5V
GND GND
A0 A0

LED indikator (opsional):

LED Pin Arduino
Hijau D6
Kuning D7
Merah D8

Buzzer (opsional):

Buzzer Pin Arduino
+ D9
- GND

5. Program / Kode Arduino

Berikut contoh kode sederhana:

const int mq135Pin = A0;
const int ledHijau = 6;
const int ledKuning = 7;
const int ledMerah = 8;
const int buzzer = 9;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  pinMode(ledHijau, OUTPUT);
  pinMode(ledKuning, OUTPUT);
  pinMode(ledMerah, OUTPUT);
  pinMode(buzzer, OUTPUT);
}

void loop() {
  int nilaiGas = analogRead(mq135Pin);
  Serial.print("Nilai Gas: ");
  Serial.println(nilaiGas);

  if (nilaiGas < 100) {
    // Udara bersih
    digitalWrite(ledHijau, HIGH);
    digitalWrite(ledKuning, LOW);
    digitalWrite(ledMerah, LOW);
    digitalWrite(buzzer, LOW);
  }
  else if (nilaiGas >= 100 && nilaiGas < 300) {
    // Udara agak tercemar
    digitalWrite(ledHijau, LOW);
    digitalWrite(ledKuning, HIGH);
    digitalWrite(ledMerah, LOW);
    digitalWrite(buzzer, LOW);
  }
  else {
    // Udara tercemar
    digitalWrite(ledHijau, LOW);
    digitalWrite(ledKuning, LOW);
    digitalWrite(ledMerah, HIGH);
    digitalWrite(buzzer, HIGH);
  }

  delay(1000);
}

6. Hasil dan Pembahasan

  • Sensor MQ-135 mendeteksi kadar gas berbahaya dan polusi udara.

  • Jika udara bersih, LED hijau menyala.

  • Jika tercemar ringan, LED kuning menyala.

  • Jika sangat tercemar, LED merah menyala dan buzzer berbunyi sebagai alarm.


7. Kesimpulan

Proyek ini membuktikan bahwa dengan menggunakan sensor MQ-135 dan mikrokontroler Arduino, kita dapat:

  • Mendeteksi kualitas udara secara real-time.

  • Memberikan respon berupa indikator LED dan buzzer jika udara tidak sehat.

  • Mengembangkan sistem monitoring kualitas udara sederhana dan murah.


8. Saran Pengembangan

  • Gunakan LCD/OLED untuk menampilkan status udara dan tingkat gas numerik.

  • Tambahkan WiFi module (ESP8266/ESP32) untuk mengirim data ke smartphone atau cloud.

  • Tambahkan modul kipas otomatis untuk ventilasi ketika udara tercemar.

  • Buat casing sensor agar alat lebih aman dan rapi.


Kalau kamu butuh:

  • Gambar rangkaian Fritzing

  • Desain label/tampilan LCD

  • PowerPoint presentasi proyek atau integrasi ke IoT, tinggal bilang aja!

  • ====================================================================111.Berikut adalah laporan proyek lengkap berjudul "Pengontrol Lampu Jarak Jauh dengan Smartphone", menggunakan modul WiFi ESP8266 untuk mengontrol lampu dari jarak jauh. Proyek ini cocok untuk pembelajaran otomasi rumah berbasis IoT.


    LAPORAN PROYEK

    Pengontrol Lampu Jarak Jauh dengan Smartphone

    Menggunakan Modul WiFi ESP8266 untuk Mengontrol Lampu dari Jarak Jauh


    1. Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Dengan perkembangan teknologi Internet of Things (IoT), berbagai perangkat elektronik kini bisa dikontrol melalui internet. Salah satu aplikasi sederhana dari IoT adalah pengontrolan lampu jarak jauh menggunakan smartphone. Dengan menggunakan modul WiFi ESP8266, kita dapat menghubungkan mikrokontroler dengan jaringan WiFi untuk mengontrol lampu dari lokasi yang jauh.

    1.2 Tujuan Proyek

    • Menggunakan modul ESP8266 untuk mengontrol saklar lampu dari smartphone.

    • Membangun sistem otomatisasi lampu berbasis IoT.

    • Memanfaatkan koneksi WiFi untuk kendali jarak jauh.


    2. Alat dan Bahan

    No Nama Komponen Jumlah
    1 Modul ESP8266 (NodeMCU) 1 buah
    2 Relay (2 channel) 1 buah
    3 Lampu AC/DC 1 buah
    4 Kabel jumper Beberapa
    5 Breadboard 1 buah
    6 Power supply / USB kabel 1 buah
    7 Smartphone (untuk kontrol) 1 buah

    3. Rangkaian Sistem

    Diagram Blok:

    Smartphone <--> WiFi Router <--> ESP8266 <--> Relay <--> Lampu
    
    • Smartphone mengirimkan perintah ke ESP8266 melalui aplikasi web.

    • ESP8266 menghubungkan ke WiFi router dan mengontrol relay yang terhubung ke lampu.


    4. Skema Rangkaian

    Komponen Pin Arduino
    ESP8266 VCC 3.3V
    ESP8266 GND GND
    ESP8266 TX D5
    ESP8266 RX D6
    Relay IN1 D2
    Relay IN2 D3
    Relay NO Lampu
    Relay COM Power Supply

    Catatan: Pastikan relay yang digunakan sesuai dengan beban listrik lampu (AC/DC).


    5. Program / Kode Arduino

    Untuk memulai proyek ini, kita akan menggunakan Arduino IDE untuk memprogram ESP8266. Pastikan library ESP8266WiFi dan ESP8266WebServer sudah diinstal.

    Kode untuk ESP8266 (Web Server untuk Kontrol Lampu):

    #include <ESP8266WiFi.h>
    #include <ESP8266WebServer.h>
    
    // Ganti dengan kredensial WiFi Anda
    const char* ssid = "YOUR_SSID";
    const char* password = "YOUR_PASSWORD";
    
    // Tentukan pin relay yang digunakan
    const int relayPin1 = D2;
    const int relayPin2 = D3;
    
    // Inisialisasi server pada port 80
    ESP8266WebServer server(80);
    
    void setup() {
      // Mulai serial monitor
      Serial.begin(115200);
      delay(10);
    
      // Menghubungkan ke WiFi
      WiFi.begin(ssid, password);
      Serial.print("Menghubungkan ke WiFi");
      while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
        delay(500);
        Serial.print(".");
      }
      Serial.println("Tersambung ke WiFi");
    
      // Setup pin relay sebagai OUTPUT
      pinMode(relayPin1, OUTPUT);
      pinMode(relayPin2, OUTPUT);
      digitalWrite(relayPin1, LOW);
      digitalWrite(relayPin2, LOW);
    
      // Halaman utama untuk kontrol
      server.on("/", HTTP_GET, [](){
        server.send(200, "text/html", "<h1>Pengontrol Lampu Jarak Jauh</h1><a href='/on'>Nyalakan Lampu</a><br><a href='/off'>Matikan Lampu</a>");
      });
    
      // URL untuk menyalakan lampu
      server.on("/on", HTTP_GET, [](){
        digitalWrite(relayPin1, HIGH); // Lampu menyala
        server.send(200, "text/html", "<h1>Lampu Menyala</h1><a href='/off'>Matikan Lampu</a>");
      });
    
      // URL untuk mematikan lampu
      server.on("/off", HTTP_GET, [](){
        digitalWrite(relayPin1, LOW);  // Lampu mati
        server.send(200, "text/html", "<h1>Lampu Mati</h1><a href='/on'>Nyalakan Lampu</a>");
      });
    
      // Mulai server
      server.begin();
    }
    
    void loop() {
      server.handleClient();
    }
    

    6. Hasil dan Pembahasan

    • Web Interface:
      Setelah ESP8266 terhubung ke WiFi, Anda dapat mengaksesnya menggunakan alamat IP yang diberikan oleh router (misalnya, 192.168.1.100). Pada halaman web yang muncul, terdapat tombol untuk menyalakan dan mematikan lampu.

    • Kontrol Lampu:
      Dengan menekan tombol "Nyalakan Lampu" atau "Matikan Lampu", ESP8266 akan mengaktifkan atau menonaktifkan relay yang mengontrol lampu, sesuai dengan perintah dari smartphone.


    7. Kesimpulan

    Proyek Pengontrol Lampu Jarak Jauh dengan Smartphone berhasil mengintegrasikan teknologi WiFi untuk mengontrol perangkat elektronik rumah tangga menggunakan smartphone. Dengan menggunakan ESP8266 dan relay, sistem ini memungkinkan kontrol lampu secara praktis tanpa perlu kabel atau switch manual.


    8. Saran Pengembangan

    • Integrasi dengan Aplikasi Mobile:
      Membuat aplikasi mobile khusus untuk kontrol lampu yang lebih interaktif dan lebih mudah diakses.

    • Penambahan Sensor:
      Integrasikan sensor seperti sensor cahaya untuk mengontrol lampu secara otomatis berdasarkan tingkat cahaya di ruangan.

    • Pemrograman Cloud:
      Gunakan platform cloud seperti Blynk atau ThingSpeak untuk mengontrol lampu dari jarak jauh melalui internet, tidak terbatas pada jaringan WiFi lokal.

    • Multiple Lamp Control:
      Kembangkan sistem untuk mengontrol lebih dari satu lampu atau perangkat dengan menambah lebih banyak relay.


    Jika kamu butuh:

    • Diagram rangkaian Fritzing

    • Integrasi dengan aplikasi mobile (Android)

    • Dashboard IoT menggunakan platform seperti Blynk tinggal beri tahu saya!

    • ================================================================

    • 12.Berikut adalah laporan proyek lengkap berjudul "Sistem Pendeteksi Ketinggian Air", menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 untuk mengukur ketinggian air di wadah atau kolam. Proyek ini cocok untuk aplikasi pemantauan level air otomatis, terutama dalam sistem irigasi atau monitoring kolam.


      LAPORAN PROYEK

      Sistem Pendeteksi Ketinggian Air

      Menggunakan Sensor Ultrasonik HC-SR04 untuk Mengukur Ketinggian Air


      1. Pendahuluan

      1.1 Latar Belakang

      Pengukuran ketinggian air sangat penting dalam berbagai aplikasi, seperti pemantauan level air di kolam, wadah penampungan, atau sistem irigasi. Sensor ultrasonik HC-SR04 dapat digunakan untuk mendeteksi jarak dengan akurasi tinggi, sehingga sangat cocok untuk aplikasi ini.

      1.2 Tujuan Proyek

      • Membangun sistem untuk mengukur ketinggian air menggunakan sensor ultrasonik.

      • Menampilkan hasil pengukuran ketinggian air pada LCD atau Serial Monitor.

      • Memberikan peringatan ketika level air mencapai batas tertentu.


      2. Alat dan Bahan

      No Nama Komponen Jumlah
      1 Arduino Uno / Nano 1 buah
      2 Sensor Ultrasonik HC-SR04 1 buah
      3 LCD 16x2 + I2C (opsional) 1 buah
      4 Kabel Jumper Beberapa
      5 Breadboard 1 buah
      6 Power supply / USB kabel 1 buah
      7 Resistor 220Ω (opsional) Beberapa
      8 Led indikator (opsional) 1 buah

      3. Rangkaian Sistem

      Diagram Blok:

      Sensor Ultrasonik --> Arduino --> LCD / Serial Monitor + LED Indikator
      

      Sensor ultrasonik mengukur jarak antara sensor dengan permukaan air, yang kemudian dihitung menjadi ketinggian air di wadah atau kolam. Hasilnya ditampilkan pada LCD atau Serial Monitor.


      4. Skema Rangkaian

      Sensor Ultrasonik ke Arduino:

      Pin HC-SR04 Pin Arduino
      VCC 5V
      GND GND
      Trig D9
      Echo D10

      LCD (opsional):

      Pin LCD Pin Arduino
      VCC 5V
      GND GND
      SDA A4
      SCL A5

      5. Program / Kode Arduino

      Pastikan Anda sudah menginstal library LiquidCrystal_I2C jika menggunakan LCD.

      Kode untuk Pengukuran Ketinggian Air:

      #include <LiquidCrystal_I2C.h>
      
      // Pin sensor ultrasonik
      #define trigPin 9
      #define echoPin 10
      
      // Inisialisasi LCD (ganti alamat jika perlu)
      LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2); 
      
      void setup() {
        Serial.begin(9600);
        lcd.begin(16, 2);  // Inisialisasi LCD
        lcd.backlight();   // Menyalakan lampu belakang LCD
      
        // Set pin untuk sensor ultrasonik
        pinMode(trigPin, OUTPUT);
        pinMode(echoPin, INPUT);
      }
      
      void loop() {
        // Menghitung jarak menggunakan sensor ultrasonik
        long duration, distance;
        digitalWrite(trigPin, LOW);
        delayMicroseconds(2);
        digitalWrite(trigPin, HIGH);
        delayMicroseconds(10);
        digitalWrite(trigPin, LOW);
        duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
      
        // Menghitung jarak dalam sentimeter
        distance = (duration / 2) / 29.1;
      
        // Menghitung ketinggian air (misalnya, jika sensor dipasang di atas wadah)
        long maxDistance = 200; // Maksimal jarak sensor (200 cm)
        long heightOfWater = maxDistance - distance;
      
        // Menampilkan hasil pada Serial Monitor
        Serial.print("Ketinggian Air: ");
        Serial.print(heightOfWater);
        Serial.println(" cm");
      
        // Menampilkan hasil pada LCD
        lcd.clear();
        lcd.setCursor(0, 0);
        lcd.print("Ketinggian Air: ");
        lcd.setCursor(0, 1);
        lcd.print(heightOfWater);
        lcd.print(" cm");
      
        delay(1000);
      }
      

      6. Hasil dan Pembahasan

      • LCD Display / Serial Monitor:
        Program akan menampilkan ketinggian air dalam sentimeter pada LCD atau Serial Monitor. Semakin tinggi level air, semakin rendah jarak yang terdeteksi sensor ultrasonik.

      • Pengukuran Ketinggian:
        Sensor HC-SR04 mengirimkan gelombang ultrasonik yang dipantulkan oleh permukaan air, dan durasi waktu pantulan tersebut dihitung untuk menentukan jarak. Hasil pengukuran dikonversikan menjadi ketinggian air.


      7. Kesimpulan

      Proyek Sistem Pendeteksi Ketinggian Air menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 berhasil untuk mengukur ketinggian air di wadah atau kolam. Sistem ini dapat memberikan informasi secara real-time tentang level air dan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk aplikasi lain seperti pengendalian level air otomatis.


      8. Saran Pengembangan

      • Sensor Tambahan:
        Integrasikan sensor pH atau sensor kualitas air untuk pemantauan lebih lengkap pada sistem irigasi atau kolam.

      • Alarm Otomatis:
        Gunakan buzzer atau LED indikator untuk memberikan peringatan jika level air terlalu rendah atau terlalu tinggi.

      • Integrasi IoT:
        Menghubungkan sistem ke platform cloud seperti ThingSpeak atau Blynk untuk pemantauan jarak jauh melalui smartphone.

      • Penyempurnaan:
        Menggunakan sensor ultrasonik dengan jangkauan lebih jauh untuk mengukur ketinggian air dalam wadah atau kolam yang lebih besar.


      Kalau kamu butuh:

      • Diagram Fritzing

      • Aplikasi IoT untuk pengendalian level air

      • Integrasi dengan sistem kontrol otomatis tinggal beri tahu saya!

      • ============================================================13.Berikut adalah laporan proyek lengkap berjudul "Alarm Pendeteksi Keberadaan di Pintu", menggunakan sensor magnet untuk mendeteksi apakah pintu terbuka atau tertutup. Proyek ini sangat cocok untuk sistem keamanan rumah atau sebagai alarm pembuka pintu otomatis.


        LAPORAN PROYEK

        Alarm Pendeteksi Keberadaan di Pintu

        Menggunakan Sensor Magnet untuk Mendeteksi Pintu Terbuka atau Tertutup


        1. Pendahuluan

        1.1 Latar Belakang

        Keamanan rumah menjadi aspek penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk memantau keamanan rumah adalah dengan memantau status pintu, apakah pintu terbuka atau tertutup. Sistem alarm pendeteksi pintu menggunakan sensor magnet dapat membantu mendeteksi perubahan status pintu dan memberi peringatan jika pintu dibuka secara tidak sah.

        1.2 Tujuan Proyek

        • Mendeteksi apakah pintu dalam keadaan terbuka atau tertutup menggunakan sensor magnet.

        • Memberikan peringatan melalui buzzer ketika pintu terbuka.

        • Membuat sistem alarm sederhana yang dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan rumah.


        2. Alat dan Bahan

        No Nama Komponen Jumlah
        1 Arduino Uno / Nano 1 buah
        2 Sensor Magnet (Reed Switch) 1 buah
        3 Buzzer 1 buah
        4 Kabel jumper Beberapa
        5 Breadboard 1 buah
        6 Power supply / USB kabel 1 buah

        3. Rangkaian Sistem

        Diagram Blok:

        Sensor Magnet (Reed Switch) --> Arduino --> Buzzer
        
        • Sensor Magnet: Sensor ini terdiri dari dua bagian, yaitu magnet dan reed switch. Ketika pintu tertutup, reed switch akan tertutup, dan ketika pintu terbuka, reed switch akan terbuka.

        • Buzzer: Memberikan suara peringatan ketika pintu terbuka.


        4. Skema Rangkaian

        Komponen Pin Arduino
        Sensor Magnet (Reed Switch) D2
        Buzzer D3
        GND GND
        VCC 5V

        Penjelasan:

        • Ketika pintu tertutup, reed switch akan tertutup (menghubungkan pin sensor ke GND), dan Arduino mendeteksi input low.

        • Ketika pintu terbuka, reed switch akan terbuka (terputus), dan Arduino mendeteksi input high.


        5. Program / Kode Arduino

        Berikut adalah kode Arduino untuk proyek ini:

        const int sensorPin = 2;   // Pin sensor magnet (reed switch)
        const int buzzerPin = 3;   // Pin buzzer
        
        void setup() {
          pinMode(sensorPin, INPUT); // Set sensorPin sebagai input
          pinMode(buzzerPin, OUTPUT); // Set buzzerPin sebagai output
          digitalWrite(buzzerPin, LOW); // Matikan buzzer saat awal
          Serial.begin(9600); // Untuk Serial Monitor
        }
        
        void loop() {
          int sensorState = digitalRead(sensorPin); // Membaca status sensor magnet
        
          if (sensorState == HIGH) {  // Pintu terbuka
            Serial.println("Pintu Terbuka");
            digitalWrite(buzzerPin, HIGH);  // Nyalakan buzzer
          } else {  // Pintu tertutup
            Serial.println("Pintu Tertutup");
            digitalWrite(buzzerPin, LOW);  // Matikan buzzer
          }
        
          delay(500);  // Delay 0.5 detik untuk pembaruan status
        }
        

        6. Hasil dan Pembahasan

        • Deteksi Pintu Terbuka/Tertutup:
          Ketika pintu dalam keadaan tertutup, reed switch akan terhubung dan Arduino akan mendeteksi status LOW (sensor tertutup). Jika pintu dibuka, reed switch terputus dan Arduino akan mendeteksi status HIGH (sensor terbuka).

        • Peringatan Alarm:
          Ketika pintu terbuka, buzzer akan menyala memberikan tanda peringatan, menunjukkan bahwa pintu telah dibuka.

        • Serial Monitor:
          Pada Serial Monitor, program akan menampilkan status pintu (terbuka atau tertutup).


        7. Kesimpulan

        Proyek Alarm Pendeteksi Keberadaan di Pintu berhasil mendeteksi status pintu (terbuka atau tertutup) menggunakan sensor magnet dan memberikan peringatan menggunakan buzzer. Sistem ini cocok digunakan sebagai alat alarm untuk meningkatkan keamanan rumah.


        8. Saran Pengembangan

        • Integrasi dengan Sistem Keamanan IoT:
          Integrasi dengan aplikasi smartphone atau platform cloud (seperti Blynk atau ThingSpeak) untuk memberi notifikasi jarak jauh ketika pintu terbuka.

        • Modifikasi untuk Pintu Banyak:
          Menambahkan lebih banyak sensor magnet untuk mendeteksi banyak pintu atau jendela dan menghubungkannya ke sistem kontrol terpusat.

        • Penerapan pada Sistem Keamanan Rumah Otomatis:
          Menambahkan sensor gerakan, kamera, atau sensor pintu otomatis untuk sistem keamanan rumah yang lebih komprehensif.

        • Penggunaan LED sebagai Indikator:
          Menambahkan LED untuk menunjukkan status pintu secara visual (terbuka atau tertutup).


        Kalau kamu butuh:

        • Diagram rangkaian Fritzing

        • Aplikasi untuk pengendalian melalui smartphone

        • Integrasi sistem dengan pengendalian keamanan rumah lebih lanjut tinggal beri tahu saya!

        • ====================================================

        • 14 Berikut adalah laporan proyek lengkap berjudul "Sistem Pendeteksi Kebocoran Air", menggunakan sensor kebocoran air untuk mendeteksi kebocoran pipa. Proyek ini dirancang untuk memantau kebocoran air pada sistem pipa dan memberikan peringatan dini untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.


          LAPORAN PROYEK

          Sistem Pendeteksi Kebocoran Air

          Menggunakan Sensor Kebocoran Air untuk Mendeteksi Kebocoran Pipa


          1. Pendahuluan

          1.1 Latar Belakang

          Kebocoran air pada sistem pipa dapat menyebabkan kerusakan yang besar jika tidak segera ditangani. Dalam konteks ini, deteksi dini kebocoran sangat penting untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Sistem pendeteksi kebocoran air menggunakan sensor kebocoran air untuk mendeteksi adanya kebocoran dalam pipa dan memberikan peringatan kepada pengguna, sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat.

          1.2 Tujuan Proyek

          • Membangun sistem yang dapat mendeteksi kebocoran air pada pipa.

          • Memberikan peringatan melalui buzzer atau notifikasi jika terjadi kebocoran.

          • Meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh kebocoran air.


          2. Alat dan Bahan

          No Nama Komponen Jumlah
          1 Arduino Uno / Nano 1 buah
          2 Sensor Kebocoran Air (misalnya, YL-69) 1 buah
          3 Buzzer 1 buah
          4 Kabel jumper Beberapa
          5 Breadboard 1 buah
          6 Power supply / USB kabel 1 buah

          3. Rangkaian Sistem

          Diagram Blok:

          Sensor Kebocoran Air --> Arduino --> Buzzer
          

          Sensor kebocoran air akan mendeteksi adanya kelembapan atau air yang menyentuh sensor, dan Arduino akan memproses informasi tersebut untuk memberikan peringatan melalui buzzer.


          4. Skema Rangkaian

          Komponen Pin Arduino
          Sensor Kebocoran Air (YL-69) A0
          Buzzer D3
          GND GND
          VCC 5V

          Penjelasan:

          • Sensor kebocoran air (YL-69) menggunakan dua pin untuk mendeteksi keberadaan air. Ketika sensor mendeteksi adanya kelembapan atau air, output pin akan berubah, dan Arduino akan membaca perubahan tersebut.

          • Buzzer akan mengeluarkan suara ketika kebocoran terdeteksi.


          5. Program / Kode Arduino

          Berikut adalah kode Arduino untuk proyek ini:

          const int sensorPin = A0;   // Pin sensor kebocoran air
          const int buzzerPin = 3;    // Pin buzzer
          
          void setup() {
            pinMode(sensorPin, INPUT);  // Set sensorPin sebagai input
            pinMode(buzzerPin, OUTPUT); // Set buzzerPin sebagai output
            digitalWrite(buzzerPin, LOW); // Matikan buzzer pada awal
            Serial.begin(9600);          // Untuk Serial Monitor
          }
          
          void loop() {
            int sensorValue = analogRead(sensorPin);  // Membaca nilai sensor
          
            Serial.print("Nilai Sensor: ");
            Serial.println(sensorValue);  // Menampilkan nilai sensor di Serial Monitor
          
            if (sensorValue > 500) {  // Menentukan threshold untuk kebocoran (sesuaikan dengan nilai sensor)
              Serial.println("Kebocoran Terdeteksi!");
              digitalWrite(buzzerPin, HIGH);  // Nyalakan buzzer
            } else {
              Serial.println("Tidak ada kebocoran.");
              digitalWrite(buzzerPin, LOW);  // Matikan buzzer
            }
          
            delay(1000);  // Delay 1 detik untuk pembaruan status
          }
          

          Penjelasan kode:

          • Sensor kebocoran air menghasilkan nilai analog yang dipantau oleh Arduino. Ketika nilai sensor melebihi ambang batas tertentu, Arduino menganggap itu sebagai indikasi kebocoran dan mengaktifkan buzzer.

          • Nilai threshold (500) dapat disesuaikan sesuai dengan tingkat kelembapan yang dianggap sebagai kebocoran.


          6. Hasil dan Pembahasan

          • Deteksi Kebocoran:
            Ketika sensor kebocoran air mendeteksi adanya kelembapan atau air, nilai sensor akan meningkat. Jika nilai tersebut melebihi ambang batas yang telah ditentukan, Arduino akan mengaktifkan buzzer untuk memberikan peringatan.

          • Buzzer Sebagai Peringatan:
            Buzzer akan mengeluarkan suara sebagai tanda bahwa kebocoran air telah terdeteksi. Sistem ini memungkinkan deteksi dini dan dapat diintegrasikan dengan sistem alarm yang lebih besar.

          • Serial Monitor:
            Nilai sensor ditampilkan pada Serial Monitor untuk memantau kondisi sensor secara real-time.


          7. Kesimpulan

          Proyek Sistem Pendeteksi Kebocoran Air menggunakan sensor kebocoran air untuk mendeteksi adanya kebocoran dalam pipa. Sistem ini dapat memberikan peringatan dengan menggunakan buzzer dan dapat diintegrasikan dengan sistem keamanan lainnya untuk meningkatkan proteksi terhadap kebocoran air. Deteksi dini kebocoran membantu mencegah kerusakan yang lebih parah pada sistem pipa.


          8. Saran Pengembangan

          • Integrasi IoT:
            Menghubungkan sistem ke platform cloud atau aplikasi mobile untuk memberikan notifikasi kebocoran melalui smartphone atau dashboard online. Platform seperti Blynk atau ThingSpeak bisa digunakan untuk memantau status kebocoran secara real-time.

          • Penggunaan Sensor Tambahan:
            Mengintegrasikan lebih banyak sensor untuk mendeteksi kebocoran pada beberapa titik dalam pipa atau sistem distribusi air.

          • Pengendalian Otomatis:
            Menambahkan sistem otomatis untuk menutup katup atau valve jika kebocoran terdeteksi, untuk menghentikan aliran air dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

          • Pemantauan Jarak Jauh:
            Sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memantau pipa atau saluran air dari jarak jauh, memungkinkan deteksi kebocoran tanpa harus berada di lokasi secara fisik.


          Kalau kamu butuh:

          • Diagram rangkaian Fritzing

          • Aplikasi untuk pengendalian dan notifikasi kebocoran

          • Integrasi sistem dengan IoT atau cloud tinggal beri tahu saya!

=========================================================================

15.Berikut adalah laporan proyek lengkap berjudul "Alat Pengukur Kualitas Tanah", menggunakan sensor pH tanah untuk mengetahui tingkat keasaman tanah, yang merupakan indikator penting dalam pertanian dan perkebunan.


LAPORAN PROYEK

Alat Pengukur Kualitas Tanah

Menggunakan Sensor pH Tanah untuk Mengetahui Kualitas Tanah


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kualitas tanah sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Salah satu parameter penting kualitas tanah adalah tingkat pH, yang menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan tanah. Tanaman memiliki kebutuhan pH yang berbeda-beda, sehingga penting untuk mengetahui pH tanah sebelum melakukan penanaman.

1.2 Tujuan Proyek

  • Mengukur tingkat pH tanah secara digital menggunakan sensor.

  • Memberikan informasi pH tanah untuk membantu menentukan kecocokan media tanam.

  • Membuat alat sederhana dan praktis untuk pengukuran kualitas tanah di lapangan.


2. Alat dan Bahan

No Nama Komponen Jumlah
1 Arduino Uno / Nano 1 buah
2 Sensor pH Tanah 1 buah
3 LCD Display 16x2 + I2C (opsional) 1 buah
4 Kabel jumper Beberapa
5 Breadboard 1 buah
6 Power supply / USB kabel 1 buah

3. Rangkaian Sistem

Diagram Blok:

Sensor pH Tanah --> Arduino --> LCD / Serial Monitor

Sensor pH tanah akan membaca nilai keasaman tanah, kemudian dikirim ke Arduino untuk diproses dan ditampilkan pada LCD atau Serial Monitor.


4. Skema Rangkaian

Komponen Pin Arduino
Sensor pH Tanah A0
LCD (SCL, SDA) A5, A4 (jika I2C)
VCC 5V
GND GND

5. Program / Kode Arduino

Contoh kode Arduino untuk membaca nilai sensor pH tanah:

#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2); // Alamat I2C LCD bisa berbeda

const int phSensorPin = A0;

void setup() {
  lcd.begin();
  lcd.backlight();
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  int analogValue = analogRead(phSensorPin);
  float voltage = analogValue * (5.0 / 1023.0); // Konversi ke tegangan
  float phValue = 7 + ((2.5 - voltage) / 0.18); // Kalibrasi standar

  lcd.setCursor(0, 0);
  lcd.print("pH Tanah: ");
  lcd.print(phValue, 2);

  Serial.print("Nilai pH: ");
  Serial.println(phValue);

  delay(2000);
}

Catatan: Kalibrasi pH tergantung jenis sensor. Rumus di atas adalah estimasi umum dan harus dikalibrasi ulang sesuai datasheet sensor.


6. Hasil dan Pembahasan

  • Sensor pH membaca nilai tegangan yang berkaitan dengan tingkat pH tanah.

  • Arduino mengkonversi tegangan menjadi nilai pH melalui perhitungan sederhana.

  • Nilai pH ditampilkan pada LCD dan Serial Monitor.

  • Tanah dengan pH 6–7 bersifat netral, cocok untuk sebagian besar tanaman. Di bawah pH 6 bersifat asam, dan di atas 7 bersifat basa.


7. Kesimpulan

Proyek Alat Pengukur Kualitas Tanah ini dapat membaca dan menampilkan tingkat keasaman (pH) tanah secara digital. Alat ini bermanfaat untuk petani, siswa, atau praktisi pertanian dalam menentukan kualitas tanah untuk penanaman yang optimal.


8. Saran Pengembangan

  • Penambahan Sensor Kelembapan Tanah dan Suhu: Untuk memberikan informasi lebih lengkap mengenai kondisi tanah.

  • Integrasi IoT: Data pH tanah dapat dikirim ke smartphone atau cloud untuk pemantauan jarak jauh.

  • Kalibrasi Akurat: Menggunakan larutan buffer standar (pH 4, 7, dan 10) untuk meningkatkan akurasi pembacaan sensor.

  • Tampilan Grafis / Logger Data: Menambahkan SD card module untuk menyimpan data pH dalam jangka waktu tertentu.


Kalau kamu butuh bantuan untuk:

  • Diagram rangkaian visual

  • Desain casing alat

  • Integrasi ke aplikasi monitoring tinggal bilang aja, nanti aku bantu buatkan!

  • ====================================================================

  • 16.Berikut adalah laporan proyek lengkap berjudul "Sistem Keamanan Otomatis dengan SMS", yang menggunakan sensor PIR untuk mendeteksi gerakan dan modul GSM (seperti SIM800L) untuk mengirimkan pesan peringatan SMS secara otomatis.


    LAPORAN PROYEK

    Sistem Keamanan Otomatis dengan SMS

    Menggunakan GSM Module dan Sensor PIR untuk Mengirimkan Peringatan Gerakan


    1. Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Keamanan rumah dan bangunan sangat penting, terutama saat tidak ada orang di tempat tersebut. Sistem keamanan berbasis sensor gerak dan pengirim SMS otomatis menjadi solusi efektif untuk memberikan peringatan secara langsung ke pemilik rumah saat terjadi aktivitas mencurigakan.

    1.2 Tujuan Proyek

    • Mendeteksi pergerakan mencurigakan di area tertentu menggunakan sensor PIR.

    • Mengirimkan notifikasi berupa SMS ke nomor HP tertentu ketika gerakan terdeteksi.

    • Menyediakan sistem keamanan murah dan mudah diterapkan.


    2. Alat dan Bahan

    No Nama Komponen Jumlah
    1 Arduino Uno / Nano 1 buah
    2 Sensor PIR (HC-SR501) 1 buah
    3 Modul GSM SIM800L / SIM900A 1 buah
    4 SIM card aktif dengan pulsa 1 buah
    5 Kabel jumper Beberapa
    6 Breadboard 1 buah
    7 Power supply 5V 2A 1 buah

    3. Rangkaian Sistem

    Diagram Blok:

    Sensor PIR --> Arduino --> GSM Module --> HP (SMS)
    
    • Sensor PIR mendeteksi gerakan.

    • Arduino memproses sinyal dari sensor dan mengirimkan perintah ke GSM module.

    • GSM module mengirimkan SMS ke pengguna.


    4. Skema Rangkaian

    Komponen Arduino Pin
    Sensor PIR (OUT) D2
    GSM TX D7 (RX Arduino)
    GSM RX D8 (TX Arduino)
    VCC & GND Sesuai kebutuhan

    Catatan: Gunakan SoftwareSerial untuk komunikasi dengan GSM module, dan pastikan GSM diberi daya yang cukup stabil (misal 5V 2A).


    5. Program / Kode Arduino

    #include <SoftwareSerial.h>
    
    SoftwareSerial gsm(7, 8); // RX, TX untuk komunikasi GSM
    const int pirPin = 2;
    bool motionDetected = false;
    
    void setup() {
      pinMode(pirPin, INPUT);
      gsm.begin(9600);
      Serial.begin(9600);
      delay(1000);
      Serial.println("Sistem Keamanan Siap");
    }
    
    void loop() {
      int pirState = digitalRead(pirPin);
    
      if (pirState == HIGH && !motionDetected) {
        motionDetected = true;
        Serial.println("Gerakan Terdeteksi!");
        kirimSMS("Peringatan! Gerakan terdeteksi di rumah Anda.");
      } else if (pirState == LOW) {
        motionDetected = false;
      }
    
      delay(1000);
    }
    
    void kirimSMS(String pesan) {
      gsm.println("AT+CMGF=1"); // Format SMS
      delay(1000);
      gsm.println("AT+CMGS=\"+628XXXXXXXXX\""); // Ganti dengan nomor tujuan
      delay(1000);
      gsm.print(pesan);
      delay(100);
      gsm.write(26); // Ctrl+Z untuk mengirim SMS
      delay(1000);
    }
    

    Catatan Penting:

    • Ganti +628XXXXXXXXX dengan nomor HP tujuan.

    • Pastikan SIM card aktif dan memiliki pulsa.

    • Sensor PIR butuh waktu 30–60 detik untuk inisialisasi saat pertama dinyalakan.


    6. Hasil dan Pembahasan

    • Ketika sensor PIR mendeteksi gerakan, Arduino segera memproses sinyal tersebut.

    • Arduino mengirimkan perintah ke modul GSM untuk mengirimkan pesan singkat (SMS) ke pemilik rumah.

    • Sistem efektif digunakan pada area seperti pintu masuk rumah, garasi, atau ruangan penting.

    • Kelebihan: sistem dapat bekerja tanpa koneksi internet, cukup menggunakan jaringan GSM.


    7. Kesimpulan

    Proyek Sistem Keamanan Otomatis dengan SMS berhasil mendeteksi gerakan dan memberikan peringatan melalui SMS. Sistem ini sederhana namun sangat efektif untuk meningkatkan keamanan rumah atau ruangan tertentu.


    8. Saran Pengembangan

    • Integrasi dengan kamera: Menyimpan atau mengirim gambar saat gerakan terdeteksi.

    • Pemantauan berbasis IoT: Menghubungkan sistem dengan platform seperti Blynk untuk pemantauan real-time via internet.

    • Sistem alarm tambahan: Menambahkan buzzer atau sirine saat gerakan terdeteksi.

    • Pengaturan jadwal aktif: Menambahkan fitur waktu aktif agar sistem hanya bekerja pada jam tertentu (misalnya malam hari).


    Kalau kamu butuh:

    • Diagram rangkaian (Fritzing)

    • Desain box alat

    • Panduan kalibrasi sensor

    • Versi IoT (tanpa SMS) dengan Telegram / Blynk tinggal bilang aja, aku bantu!


Berikut contoh laporan proyek sistem pengingat minum air dengan Arduino Uno, lengkap dengan bagian-bagian penting. Kamu bisa menyesuaikan sesuai hasil dan komponen yang kamu gunakan.


LAPORAN PROYEK

Sistem Pengingat Minum Air Menggunakan Arduino Uno

Nama Siswa: [Nama Kamu]
Kelas: [Kelas]
Kompetensi Keahlian: Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM)
Guru Pembimbing: [Nama Guru]
Tanggal: [Tanggal]


1. Judul Proyek

Sistem Pengingat Minum Air Menggunakan Arduino Uno


2. Latar Belakang

Minum air secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, banyak orang sering lupa untuk minum air karena kesibukan atau kurangnya kesadaran. Untuk itu, dibuatlah alat pengingat minum air otomatis menggunakan Arduino Uno, yang dapat memberikan notifikasi berupa bunyi atau tampilan pada waktu-waktu tertentu.


3. Tujuan

  • Mengingatkan pengguna untuk minum air secara teratur.

  • Meningkatkan kebiasaan hidup sehat.

  • Menerapkan teknologi mikrokontroler (Arduino) dalam kehidupan sehari-hari.

  • Melatih keterampilan merakit dan memprogram sistem elektronik sederhana.


4. Alat dan Bahan

No Nama Komponen Jumlah
1 Arduino Uno 1 buah
2 RTC Module (DS3231) 1 buah
3 Buzzer 1 buah
4 LED 1 buah
5 Resistor 220 ohm 1 buah
6 Kabel jumper Beberapa
7 Breadboard 1 buah
8 LCD 16x2 + I2C (opsional) 1 buah
9 Power supply / USB kabel 1 buah

5. Diagram Rangkaian

(Gambar rangkaian dapat disisipkan di sini. Jika belum punya, saya bisa bantu buatkan skema wiring-nya.)


6. Cara Kerja

  1. Arduino Uno terhubung dengan RTC module yang menyimpan waktu secara real-time.

  2. Program di Arduino akan mengecek waktu setiap detik.

  3. Ketika waktu tertentu tercapai (misalnya setiap 1 jam), Arduino akan mengaktifkan buzzer dan LED sebagai pengingat.

  4. Pengguna akan diingatkan untuk minum air.

  5. Sistem akan kembali ke kondisi standby dan menunggu waktu berikutnya.


7. Program Arduino (Sketch)

#include <Wire.h>
#include <RTClib.h>

RTC_DS3231 rtc;
int buzzer = 8;
int led = 9;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  rtc.begin();
  pinMode(buzzer, OUTPUT);
  pinMode(led, OUTPUT);
}

void loop() {
  DateTime now = rtc.now();
  
  // Misal setiap jam pas, seperti 09:00, 10:00, dst
  if (now.minute() == 0 && now.second() == 0) {
    digitalWrite(led, HIGH);
    tone(buzzer, 1000);
    delay(5000); // Pengingat 5 detik
    noTone(buzzer);
    digitalWrite(led, LOW);
    delay(1000); // Hindari loop terus
  }

  delay(1000); // Tunggu 1 detik
}

8. Hasil dan Pembahasan

Setelah alat dirakit dan diprogram, sistem berhasil memberikan pengingat minum air setiap satu jam sekali. Pengingat ditandai dengan bunyi buzzer dan nyala LED selama beberapa detik. Sistem berjalan otomatis dan tidak memerlukan intervensi manual.


9. Kesimpulan

Proyek ini berhasil dijalankan sesuai tujuan. Sistem dapat membantu pengguna minum air tepat waktu. Penggunaan Arduino Uno dan RTC Module sangat efektif dalam pengontrolan waktu.


10. Saran

  • Tambahkan tampilan LCD untuk menunjukkan waktu dan pesan.

  • Tambahkan tombol reset atau input manual jika pengguna sudah minum.

  • Gunakan baterai atau powerbank agar alat dapat digunakan secara portabel.


Kalau kamu ingin saya tambahkan gambar rangkaian atau cover laporan dalam format Word atau PDF, beri tahu saja!


Berikut adalah proyek Sistem Pengingat Jadwal menggunakan Arduino Uno dan RTC (Real Time Clock). Proyek ini cocok digunakan untuk mengingatkan jadwal kegiatan harian seperti belajar, ibadah, minum obat, atau hal lainnya.


💡 Judul Proyek

Sistem Pengingat Jadwal Menggunakan Arduino Uno dan RTC DS3231


🧠 Deskripsi Singkat

Alat ini akan berbunyi atau menyalakan lampu pada jam-jam tertentu sesuai jadwal yang telah diprogram. Cocok untuk siswa, orang tua, atau siapa pun yang ingin disiplin terhadap jadwal kegiatan.


🧰 Komponen yang Digunakan

No Komponen Jumlah
1 Arduino Uno 1 buah
2 RTC Module DS3231 1 buah
3 Buzzer 1 buah
4 LED 1 buah
5 Resistor (220 ohm) 1 buah
6 Kabel Jumper Beberapa
7 Breadboard 1 buah
8 LCD I2C 16x2 (opsional) 1 buah

🔌 Diagram Rangkaian

Saya bisa bantu buatkan skematik dalam bentuk gambar jika kamu mau. Tapi secara umum:

  • RTC VCC → 5V Arduino

  • RTC GND → GND Arduino

  • RTC SDA → A4

  • RTC SCL → A5

  • Buzzer → pin 8

  • LED → pin 9 (via resistor)


🧾 Kode Program

#include <Wire.h>
#include <RTClib.h>

RTC_DS3231 rtc;

const int buzzer = 8;
const int led = 9;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  rtc.begin();
  pinMode(buzzer, OUTPUT);
  pinMode(led, OUTPUT);
}

void loop() {
  DateTime now = rtc.now();
  Serial.print("Waktu: ");
  Serial.print(now.hour());
  Serial.print(":");
  Serial.println(now.minute());

  // Jadwal 1: jam 07:00
  if (now.hour() == 7 && now.minute() == 0 && now.second() == 0) {
    reminder();
  }

  // Jadwal 2: jam 12:00
  if (now.hour() == 12 && now.minute() == 0 && now.second() == 0) {
    reminder();
  }

  // Jadwal 3: jam 17:00
  if (now.hour() == 17 && now.minute() == 0 && now.second() == 0) {
    reminder();
  }

  delay(1000);
}

void reminder() {
  digitalWrite(led, HIGH);
  tone(buzzer, 1000);
  delay(5000);
  noTone(buzzer);
  digitalWrite(led, LOW);
}

📝 Cara Kerja

  • RTC menjaga waktu secara akurat.

  • Arduino memantau waktu.

  • Jika waktu sekarang cocok dengan jadwal yang diprogram (misal 07:00, 12:00, 17:00), maka LED akan menyala dan buzzer berbunyi selama 5 detik sebagai pengingat.


Keunggulan

  • Jadwal bisa ditambah atau dikurangi langsung lewat kode.

  • Akurat karena menggunakan RTC DS3231.

  • Bisa dikembangkan dengan tombol reset, LCD, atau input jadwal dari pengguna (dengan tombol atau Bluetooth).


Kalau kamu ingin laporan lengkap seperti sebelumnya (latar belakang, tujuan, hasil, kesimpulan, dll), atau file .ino, gambar rangkaian, atau versi Word/PDF, tinggal bilang saja. Saya siap bantu!


Berikut adalah rancangan proyek Sistem Pendeteksi Kebocoran Air menggunakan Arduino Uno, sensor air, dan buzzer sebagai indikator. Proyek ini sangat berguna untuk mencegah kerusakan akibat kebocoran air di rumah, laboratorium, atau bengkel.


💡 Judul Proyek

Sistem Pendeteksi Kebocoran Air Otomatis dengan Arduino Uno


🧠 Deskripsi Singkat

Proyek ini dirancang untuk mendeteksi adanya air di tempat yang tidak seharusnya, misalnya akibat kebocoran. Ketika sensor air mendeteksi keberadaan air, sistem akan memberikan peringatan berupa bunyi buzzer dan/atau menyalakan LED.


🧰 Komponen yang Digunakan

No Komponen Jumlah
1 Arduino Uno 1 buah
2 Sensor Air (Water Leak Sensor) 1 buah
3 Buzzer 1 buah
4 LED 1 buah
5 Resistor 220 ohm 1 buah
6 Kabel jumper Beberapa
7 Breadboard 1 buah

🔌 Diagram Rangkaian

  • Sensor Air VCC → 5V Arduino

  • Sensor Air GND → GND Arduino

  • Sensor Air DO (digital out) → Pin 2 Arduino

  • Buzzer → Pin 8

  • LED → Pin 9 (via resistor)


🧾 Kode Program Arduino

const int sensorPin = 2;
const int buzzer = 8;
const int led = 9;

void setup() {
  pinMode(sensorPin, INPUT);
  pinMode(buzzer, OUTPUT);
  pinMode(led, OUTPUT);
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  int statusKebocoran = digitalRead(sensorPin);

  if (statusKebocoran == LOW) { // Sensor aktif LOW saat mendeteksi air
    Serial.println("Kebocoran Terdeteksi!");
    digitalWrite(buzzer, HIGH);
    digitalWrite(led, HIGH);
  } else {
    Serial.println("Tidak ada kebocoran.");
    digitalWrite(buzzer, LOW);
    digitalWrite(led, LOW);
  }

  delay(500);
}

📝 Cara Kerja

  • Sensor air mendeteksi keberadaan air di sekitarnya.

  • Ketika ada air (kebocoran), sensor mengeluarkan sinyal LOW.

  • Arduino membaca sinyal ini dan mengaktifkan buzzer serta LED sebagai peringatan.

  • Ketika tidak ada air, indikator mati.


Keunggulan

  • Pendeteksian dini kebocoran air untuk mencegah kerusakan.

  • Mudah dipasang di area rentan bocor seperti bawah wastafel, dekat mesin cuci, atau instalasi pipa.

  • Bisa dikembangkan dengan notifikasi ke HP (dengan ESP8266) atau SMS (dengan SIM800L).


Berikut adalah rencana pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) selama 1 tahun ajaran untuk siswa SMK Informatika, dengan fokus pada proyek robotik sederhana menggunakan Arduino Uno. Proyek utama yang akan dikembangkan adalah Alat Pengukur Ketinggian Banjir.


📅 Rencana Tahunan PBL Robotik: Alat Pengukur Ketinggian Banjir

🔰 Tujuan Proyek

Membuat alat berbasis Arduino yang dapat mengukur ketinggian air banjir secara real-time dan memberikan peringatan dini melalui buzzer atau notifikasi lainnya.


🗓️ Semester 1 – Pemahaman Dasar dan Desain Alat

Minggu 1–2: Pengenalan Mikrokontroler

  • Pengantar Internet of Things (IoT) dan mikrokontroler.

  • Dasar-dasar Arduino Uno dan software Arduino IDE.

  • Praktik: Blink LED.

Minggu 3–4: Pemrograman Dasar Arduino

  • Struktur program Arduino (setup dan loop).

  • Input/Output digital dan analog.

  • Praktik: Tombol tekan, LED, dan buzzer.

Minggu 5–7: Sensor dan Komponen Elektronik

  • Pengenalan sensor ultrasonik HC-SR04.

  • Dasar perhitungan jarak menggunakan sensor ultrasonik.

  • Praktik: Membaca jarak menggunakan sensor dan menampilkannya di serial monitor.

Minggu 8–10: Display dan Notifikasi

  • Pengenalan LCD (I2C 16x2) atau OLED.

  • Menampilkan data sensor ke layar.

  • Praktik: Menampilkan jarak air di LCD.

Minggu 11–12: Rancang Bangun Alat

  • Merancang casing alat menggunakan bahan akrilik/kayu.

  • Menentukan penempatan sensor di lapangan (simulasi kolam/ember).

Minggu 13–16: Penyusunan Proposal Proyek

  • Siswa membuat proposal proyek (tujuan, alat & bahan, diagram alur kerja, estimasi biaya, waktu kerja).

  • Presentasi proposal.


🗓️ Semester 2 – Pengembangan, Pengujian, dan Presentasi

Minggu 1–4: Perakitan Alat

  • Perakitan sensor ultrasonik, LCD, buzzer.

  • Koding keseluruhan alat: pembacaan data + peringatan jika tinggi air melebihi ambang batas.

Minggu 5–6: Pengujian dan Kalibrasi

  • Uji coba alat dalam kondisi simulasi (ember berisi air dengan berbagai level).

  • Kalibrasi sensor (menyesuaikan pembacaan dengan skala ketinggian banjir: waspada, siaga, bahaya).

Minggu 7–8: Integrasi dengan Notifikasi

  • (Opsional) Kirim data ke HP via Bluetooth/Serial/Telegram bot jika memungkinkan.

  • Praktik tambahan jika tersedia modul ESP8266 atau HC-05.

Minggu 9–10: Dokumentasi Proyek

  • Menyusun laporan akhir (bab: latar belakang, landasan teori, alat & bahan, diagram rangkaian, coding, hasil pengujian, kesimpulan).

  • Membuat video demonstrasi alat.

Minggu 11–12: Pameran dan Presentasi

  • Presentasi proyek kepada guru dan siswa lain.

  • Evaluasi kinerja dan dokumentasi.


📘 Output yang Diharapkan

  • Alat pengukur ketinggian banjir yang berfungsi.

  • Laporan tertulis proyek.

  • Video demonstrasi.

  • Presentasi hasil proyek.


📌 Penilaian (Rubrik)

Aspek Bobot
Fungsionalitas alat 30%
Dokumentasi & laporan 25%
Presentasi 15%
Kreativitas desain 15%
Kerja sama tim 15%

Jika Anda ingin, saya juga bisa bantu membuat:

  • Template laporan proyek

  • Modul pembelajaran mingguan

  • Rangkaian dan skema Fritzing

  • Kode Arduino contoh

Ingin dilanjutkan ke bagian mana dulu?

=======================================================================

BISNIS 

Bagus sekali, Pak! Menjual eBook sebagai guru otomotif di bidang kelistrikan adalah langkah cerdas, apalagi banyak siswa, penghobi, bahkan teknisi bengkel yang butuh panduan praktis dan mudah dipahami.

Berikut 10 ide eBook yang bisa Bapak buat dan jual:


🔌 1. Dasar-Dasar Kelistrikan Sepeda Motor/lynk

📘 Pembahasan: Arus listrik, tegangan, hambatan, dan hukum Ohm dengan contoh praktis pada motor.
🎯 Sasaran: Siswa SMK, pemula.


⚙️ 2. Panduan Membaca Wiring Diagram Sepeda Motor/lynk

📘 Pembahasan: Cara membaca dan memahami wiring diagram berbagai tipe motor (manual & injeksi).
🎯 Sasaran: Teknisi pemula dan siswa yang sering kesulitan dalam wiring.


💡 3. Sistem Pengisian dan Pengapian Sepeda Motor/ lynk

📘 Pembahasan: CDI, koil, spul pengisian, kiprok, baterai, dan troubleshooting umum.
🎯 Sasaran: Siswa dan teknisi bengkel.


🧰 4. 20 Praktikum Kelistrikan Sepeda Motor /lynk

📘 Pembahasan: Praktikum dengan rangkaian sederhana, lengkap dengan gambar, alat, dan langkah kerja.
🎯 Sasaran: Guru, siswa SMK, pelatihan bengkel.


🔧 5. Rangkaian Modifikasi Lampu Motor /lynk 

📘 Pembahasan: Lampu senja otomatis, lampu rem LED, dan saklar ganda.
🎯 Sasaran: Penghobi dan teknisi modifikasi.


🔋 6. Sistem Kelistrikan Motor Injeksi (FI)/lynk

📘 Pembahasan: ECM, sensor-sensor (CKP, TPS, ECT, O2), aktuator, dan diagram kelistrikan injeksi.
🎯 Sasaran: Siswa tingkat lanjut dan teknisi modern.


🔍 7. Troubleshooting Kelistrikan Sepeda Motor

📘 Pembahasan: Panduan menemukan dan memperbaiki gangguan listrik pada motor.
🎯 Sasaran: Teknisi dan pengguna motor.


📊 8. Panduan Uji Komponen Kelistrikan dengan Multimeter/lynk

📘 Pembahasan: Cara cek aki, spul, kiprok, kabel, dan konektor secara praktis.
🎯 Sasaran: Pemula dan teknisi bengkel.


🏍️ 9. Kelistrikan Sepeda Motor Balap / Drag Bike

📘 Pembahasan: Sistem pengapian racing, CDI programmable, dan wiring sederhana untuk motor balap.
🎯 Sasaran: Builder dan penghobi racing.


📚 10. Buku Saku Kelistrikan Sepeda Motor

📘 Format ringkas berisi rumus, warna kabel standar, dan tips praktis di lapangan.
🎯 Sasaran: Teknisi lapangan dan siswa saat praktik.


NILAI 




NEXT PROJEK 

💡 Wah, keren! Kalau kamu ingin membuat absensi otomatis tanpa kartu dengan sistem seperti ini:


🎯 Konsep Sistem yang Kamu Inginkan:

  • Siswa masuk ke area sensor (terdeteksi oleh sensor gerak PIR)

  • Kamera menangkap gambar wajah siswa

  • Sistem mengenali wajah secara otomatis

  • Jika wajah dikenali:

    • Mencatat absen

    • Membuka gate (portal otomatis)

    • Gate menutup otomatis setelah beberapa detik


⚙️ Perangkat Utama yang Dibutuhkan

Komponen Fungsi
ESP32-CAM Kamera + pemrosesan wajah + Wi-Fi
Sensor PIR Mendeteksi gerakan (siswa datang)
Servo motor MG996R Menggerakkan palang portal naik-turun
Power supply (5V 2A) Daya untuk servo dan ESP32-CAM
Opsional: Buzzer / LED Indikator sistem aktif

🧠 Alur Kerja Sistem

  1. Sensor PIR mendeteksi gerakan → mengaktifkan kamera ESP32-CAM

  2. Kamera memproses gambar → mengenali wajah siswa

  3. Jika cocok dengan database:

    • Catat absen (nama + waktu)

    • Servo membuka portal

    • Setelah 3 detik → portal menutup


📡 Kelebihan Sistem Ini:

  • Tanpa kartu, tanpa sentuh

  • Aman, modern, cocok untuk SMK atau kantor

  • Bisa digunakan untuk 1 pintu masuk utama


🔌 Diagram Koneksi

Komponen ESP32-CAM Pin
Sensor PIR OUT GPIO 12 (misalnya)
Servo Sinyal GPIO 13
VCC/GND Sesuai 5V dan GND

🧾 Contoh Program ESP32-CAM + PIR + Servo

(Untuk demo sederhana, bagian face recognition bisa dikembangkan selanjutnya)

#include <esp32cam.h>
#include <Servo.h>

#define PIR_PIN 12
#define SERVO_PIN 13

Servo myServo;
bool portalTerbuka = false;
unsigned long waktuTerakhir = 0;

void setup() {
  Serial.begin(115200);
  pinMode(PIR_PIN, INPUT);
  myServo.attach(SERVO_PIN);
  myServo.write(0); // portal tertutup

  // Inisialisasi kamera
  esp32cam::Config cfg;
  cfg.setPins(esp32cam::pins::AiThinker);
  cfg.setResolution(esp32cam::Resolution::QVGA);
  cfg.setBufferCount(1);
  cfg.setJpeg(80);

  if (!esp32cam::Camera.begin(cfg)) {
    Serial.println("Kamera gagal dimulai!");
    while (1);
  }

  Serial.println("Sistem Siap: Menunggu gerakan...");
}

void loop() {
  int gerak = digitalRead(PIR_PIN);

  if (gerak == HIGH && !portalTerbuka) {
    Serial.println("Gerakan Terdeteksi!");
    
    auto frame = esp32cam::Camera.capture();
    if (frame == nullptr) {
      Serial.println("Gagal menangkap gambar");
      return;
    }

    Serial.println("Gambar berhasil diambil");
    // (Di sini seharusnya pengenalan wajah dilakukan)

    // Untuk sekarang kita anggap wajah valid
    Serial.println("Wajah dikenali, membuka portal");
    myServo.write(90); // buka portal
    portalTerbuka = true;
    waktuTerakhir = millis();
  }

  if (portalTerbuka && millis() - waktuTerakhir > 5000) {
    Serial.println("Menutup portal kembali");
    myServo.write(0); // tutup portal
    portalTerbuka = false;
  }
}

📸 Pengenalan Wajah Otomatis

Untuk versi lengkap, bisa gunakan:

  • Sistem berbasis Python yang menerima gambar dari ESP32-CAM via Wi-Fi (HTTP)

  • Atau pasang ESP-WHO (Face Recognition Library untuk ESP32)

Jika kamu mau, saya bisa bantu:

✅ Versi dengan pengenalan wajah sesungguhnya
✅ Versi yang mengirim hasil absensi ke database/Google Sheets
✅ Gambar skematik lengkap alat


Mantap! Kalau kamu ingin versi alat absensi otomatis dengan pengenalan wajah sesungguhnya, tanpa kartu, dan dengan portal gate otomatis, berikut adalah versi yang benar-benar bisa digunakan, menggunakan:


ESP32-CAM + PIR + Face Recognition + Portal Servo


🧰 1. Alat yang Dibutuhkan

Komponen Fungsi
ESP32-CAM (AI Thinker) Kamera + WiFi + Face Recognition
Sensor PIR Deteksi gerakan siswa masuk
Servo motor (MG996R / SG90) Mengangkat portal otomatis
FTDI USB to Serial Untuk upload program
Power 5V 2A (power bank/adapter) Untuk servo dan ESP32-CAM
Jumper cable, breadboard, mini palang Perakitan fisik

📦 2. Fitur Sistem

  • Siswa lewat → PIR aktif

  • ESP32-CAM otomatis aktifkan kamera

  • Kamera mengenali wajah siswa (pakai ESP-WHO face recognition)

  • Jika wajah cocok → buka portal (servo naik), catat nama dan waktu

  • Setelah 5 detik → servo turun otomatis

  • Data bisa dikirim ke Google Sheet (lanjutan)


⚙️ 3. Arsitektur Sistem

Siswa ➡️ PIR ➡️ ESP32-CAM ➡️ Face Recognition ➡️ Absen + Portal terbuka ➡️ Portal tertutup otomatis

🧠 4. Software & Library yang Digunakan

  • Platform: ESP32-CAM + Arduino IDE

  • Library:

    • ESP-WHO (Face Recognition Library resmi Espressif)

    • Servo library


🚀 5. Langkah Setup Sistem (Face Recognition via ESP-WHO)

✳️ A. Gunakan Library ESP-WHO

Sayangnya, ESP-WHO tidak bisa langsung di-compile dari Arduino IDE. Harus pakai:

PlatformIO (di VS Code) atau
ESP-IDF (tools resmi Espressif)

Kalau kamu tetap ingin tetap pakai Arduino IDE, kita bisa gunakan demo Webserver Camera dengan fitur face detection dan enroll.


🖥️ 6. Solusi Praktis: Web Camera Server + Face Recognition

Gunakan Web Camera Server bawaan ESP32-CAM yang sudah mendukung:

✅ Face Detection
✅ Face Recognition (enroll wajah siswa langsung dari kamera)
✅ Portal otomatis dengan kode tambahan


💻 7. Cara Praktis (Pakai Arduino IDE):

A. Upload Example CameraWebServer

  1. Buka: File > Examples > ESP32 > Camera > CameraWebServer

  2. Edit bagian ini:

#define CAMERA_MODEL_AI_THINKER
const char* ssid = "WIFI_KAMU";
const char* password = "PASSWORD_WIFI";
  1. Upload ke ESP32-CAM (gunakan FTDI dan sambungkan IO0 ke GND saat upload)


B. Setelah Upload:

  1. Buka Serial Monitor → Catat IP ESP32-CAM (misalnya 192.168.1.45)

  2. Akses dari browser:
    👉 http://192.168.1.45

  3. Klik Start Stream

  4. Klik Enroll Face → Arahkan wajah siswa, ulangi 5–10x

  5. Klik Recognize → ESP akan mengenali wajah


🔧 Tambahkan Portal Otomatis

Edit file CameraWebServer.ino:

Tambahkan:

#include <Servo.h>
Servo myServo;
int SERVO_PIN = 13;  // pin servo

bool wajahTerdeteksi = false;
unsigned long bukaWaktu = 0;

Di setup():

myServo.attach(SERVO_PIN);
myServo.write(0); // awalnya tutup

Di loop() atau bagian pengenalan wajah:

if (face_recognized) {
    if (!wajahTerdeteksi) {
        Serial.println("Wajah dikenali, membuka portal");
        myServo.write(90);  // buka portal
        bukaWaktu = millis();
        wajahTerdeteksi = true;
    }
}

// Setelah 5 detik, tutup kembali
if (wajahTerdeteksi && millis() - bukaWaktu > 5000) {
    myServo.write(0);
    Serial.println("Menutup portal");
    wajahTerdeteksi = false;
}

📁 8. Output Sistem:

  • Ketika wajah cocok → Portal terbuka

  • Setelah 5 detik → Portal menutup

  • Bisa ditambahkan: log ke serial monitor, atau kirim ke database/Google Sheet (lanjutan)


📐 9. Bonus: Bentuk Miniatur Portal

Gunakan stik es krim / karton / akrilik tipis dan servo untuk demo mini portal gerbang. Saya bisa bantu desain juga.


🧩 Mau Saya Bantu Selanjutnya:

  • 🔧 File .ino siap pakai (kode full portal + wajah)

  • 🖼️ Gambar rangkaian + miniatur portal

  • 📤 Integrasi kirim data absensi ke Google Sheet

  • 🖥️ Alternatif: Face recognition dengan Python + webcam biasa


Mau saya kirimkan kode siap upload + gambar rangkaian portal otomatis sekarang?

Bagus! Sekarang kita integrasikan data absensi dari ESP32-CAM ke Google Sheets, agar kamu bisa langsung merekam nama siswa + waktu kehadiran secara real-time online.


Konsep:

ESP32-CAM akan:

  1. Mengenali wajah siswa

  2. Setelah wajah cocok → kirim data absensi (nama + waktu) ke Google Sheet

Karena ESP32-CAM tidak bisa langsung kirim ke Google Sheet, kita gunakan perantara:


🔄 Arsitektur Sistem

ESP32-CAM ──(HTTP POST)──▶ Google Apps Script ──▶ Google Sheets

🧰 Alat & Bahan:

  • ESP32-CAM + PIR + Servo (sudah ada)

  • Akun Google aktif

  • Laptop/PC untuk setup awal


🛠️ Langkah-Langkah Setup Google Sheet

✳️ 1. Buat Google Sheet Baru

  1. Buka https://sheets.google.com

  2. Buat sheet dengan nama misal: AbsenSiswa

  3. Isi kolom A1 dan B1:

    Nama        | Waktu
    

✳️ 2. Buka Google Apps Script

  1. Di Google Sheet, klik:
    Extensions > Apps Script

  2. Hapus isi default, lalu ganti dengan kode berikut:

function doPost(e){
  var ss = SpreadsheetApp.getActiveSpreadsheet();
  var sheet = ss.getSheetByName("Sheet1"); // atau "AbsenSiswa" sesuai nama sheet
  var nama = e.parameter.nama;
  var waktu = new Date();

  sheet.appendRow([nama, waktu]);
  return ContentService.createTextOutput("Sukses");
}
  1. Klik Deploy > New Deployment

  2. Klik Select type > Web app

    • Description: API Absen

    • Execute as: Me

    • Who has access: Anyone

  3. Klik Deploy

  4. Izinkan akses akun Google

  5. Kamu akan mendapat URL Web App, simpan!

Contoh:

https://script.google.com/macros/s/AKfyc.../exec

📤 Kode Kirim dari ESP32-CAM ke Google Sheet (via HTTP POST)

Tambahkan fungsi ini ke kode ESP32 kamu:

#include <WiFi.h>
#include <HTTPClient.h>

const char* ssid = "WIFI_KAMU";
const char* password = "PASSWORD_WIFI";
const char* sheet_url = "https://script.google.com/macros/s/AKfyc.../exec";  // Ganti dengan URL kamu

void kirimAbsen(String nama){
  if (WiFi.status() == WL_CONNECTED) {
    HTTPClient http;
    String url = String(sheet_url) + "?nama=" + nama;
    http.begin(url);
    int httpCode = http.GET();
    if(httpCode > 0){
      Serial.println("Absen terkirim: " + nama);
    } else {
      Serial.println("Gagal kirim: " + http.errorToString(httpCode));
    }
    http.end();
  } else {
    Serial.println("WiFi belum terhubung!");
  }
}

Lalu, panggil fungsi kirimAbsen("Nama Siswa") setelah wajah dikenali di sistemmu.


📋 Hasil di Google Sheet:

Nama Waktu
Suryo 2025-06-20 14:03:11
Budi Santoso 2025-06-20 14:04:05

🧠 Tips Keamanan

Untuk mencegah spam:

  • Tambahkan validasi token rahasia

  • Batasi dengan Google Apps Script auth


🎁 Siap Pakai:

Kalau kamu mau, saya bisa bantu:

  • Buatkan file .ino full

  • Template Google Sheet + Script

  • Video demo konsep (jika dibutuhkan)

Mau saya buatkan kode ESP32 full dengan WiFi + kamera + kirim ke Google Sheet sekarang? 

===================================================================================

BOT TELEGRAM 

Mantap! Kamu ingin membuat sistem absensi otomatis dengan:

Sensor PIR
ESP32-CAM (kamera)
Telegram (untuk mengirim notifikasi atau foto absensi)


🎯 Tujuan Sistem

Saat siswa lewat, sensor PIR mendeteksi gerakan, lalu:

  1. ESP32-CAM memotret wajah siswa

  2. Gambar dikirim ke Telegram Bot

  3. Dapat ditambah: data siswa disimpan di database / Google Sheet


🧰 Komponen yang Dibutuhkan

Komponen Fungsi
✅ ESP32-CAM Kamera + WiFi
✅ Sensor PIR Deteksi gerakan
✅ FTDI Module Untuk upload program ke ESP32-CAM
✅ 5V 2A Power Supaya ESP32-CAM + PIR stabil
Opsional: LED/Buzzer Indikator pengambilan gambar

📲 Langkah Umum Sistem

  1. PIR deteksi gerakan siswa

  2. ESP32-CAM aktif, ambil foto wajah

  3. Kirim foto via Telegram Bot

  4. (Opsional) Simpan waktu absensi ke Google Sheet / Firebase


🔧 Langkah Konfigurasi

✳️ 1. Buat Bot Telegram

  1. Buka Telegram, cari bot @BotFather

  2. Buat bot baru:

    /newbot
    
  3. Simpan:

    • Bot Token

  4. Cari user ID kamu:

    • Chat ke bot: @userinfobot → dapat ID Telegram kamu


✳️ 2. Upload Program ke ESP32-CAM

Kita pakai library UniversalTelegramBot.h

🛠️ Install Library via Arduino IDE:

  • Install:

    • ESP32 Board (di Board Manager)

    • UniversalTelegramBot dan WiFiClientSecure


🧾 Kode Program Absen PIR + Foto ke Telegram

#include <WiFi.h>
#include <WiFiClientSecure.h>
#include <UniversalTelegramBot.h>
#include "esp_camera.h"

// ==== WiFi dan Telegram ====
const char* ssid = "WIFI_KAMU";
const char* password = "PASSWORD_WIFI";
#define BOT_TOKEN "XXXXXXXXX:XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX"  // Ganti token bot kamu
#define CHAT_ID "123456789"  // Ganti dengan ID Telegram kamu

WiFiClientSecure client;
UniversalTelegramBot bot(BOT_TOKEN, client);

// ==== PIR Sensor ====
#define PIR_PIN 13

bool gerakanTerdeteksi = false;
unsigned long terakhirDeteksi = 0;

// ==== Setup Kamera ====
#define PWDN_GPIO_NUM    -1
#define RESET_GPIO_NUM   -1
#define XCLK_GPIO_NUM     0
#define SIOD_GPIO_NUM    26
#define SIOC_GPIO_NUM    27

#define Y9_GPIO_NUM      35
#define Y8_GPIO_NUM      34
#define Y7_GPIO_NUM      39
#define Y6_GPIO_NUM      36
#define Y5_GPIO_NUM      21
#define Y4_GPIO_NUM      19
#define Y3_GPIO_NUM      18
#define Y2_GPIO_NUM       5
#define VSYNC_GPIO_NUM   25
#define HREF_GPIO_NUM    23
#define PCLK_GPIO_NUM    22

void setup() {
  Serial.begin(115200);
  pinMode(PIR_PIN, INPUT);

  // Koneksi WiFi
  WiFi.begin(ssid, password);
  while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
    delay(500); Serial.print(".");
  }
  Serial.println("WiFi Terhubung");

  // Bypass SSL cek (penting!)
  client.setInsecure();

  // Inisialisasi Kamera
  camera_config_t config;
  config.ledc_channel = LEDC_CHANNEL_0;
  config.ledc_timer = LEDC_TIMER_0;
  config.pin_d0 = Y2_GPIO_NUM;
  config.pin_d1 = Y3_GPIO_NUM;
  config.pin_d2 = Y4_GPIO_NUM;
  config.pin_d3 = Y5_GPIO_NUM;
  config.pin_d4 = Y6_GPIO_NUM;
  config.pin_d5 = Y7_GPIO_NUM;
  config.pin_d6 = Y8_GPIO_NUM;
  config.pin_d7 = Y9_GPIO_NUM;
  config.pin_xclk = XCLK_GPIO_NUM;
  config.pin_pclk = PCLK_GPIO_NUM;
  config.pin_vsync = VSYNC_GPIO_NUM;
  config.pin_href = HREF_GPIO_NUM;
  config.pin_sscb_sda = SIOD_GPIO_NUM;
  config.pin_sscb_scl = SIOC_GPIO_NUM;
  config.pin_pwdn = PWDN_GPIO_NUM;
  config.pin_reset = RESET_GPIO_NUM;
  config.xclk_freq_hz = 20000000;
  config.pixel_format = PIXFORMAT_JPEG;
  config.frame_size = FRAMESIZE_QVGA;
  config.jpeg_quality = 10;
  config.fb_count = 1;

  // Inisialisasi kamera
  esp_err_t err = esp_camera_init(&config);
  if (err != ESP_OK) {
    Serial.printf("Kamera Gagal: 0x%x", err);
    return;
  }
}

void loop() {
  int gerak = digitalRead(PIR_PIN);
  if (gerak == HIGH && !gerakanTerdeteksi) {
    gerakanTerdeteksi = true;
    terakhirDeteksi = millis();

    Serial.println("Gerakan Terdeteksi! Ambil foto...");

    camera_fb_t * fb = esp_camera_fb_get();
    if (!fb) {
      Serial.println("Gagal ambil gambar");
      return;
    }

    bot.sendPhotoByBinary(CHAT_ID, "image/jpeg", fb->len, fb->buf, "absen.jpg", "📸 Seseorang telah hadir");

    esp_camera_fb_return(fb);
  }

  // Reset status deteksi setelah 5 detik
  if (gerakanTerdeteksi && millis() - terakhirDeteksi > 5000) {
    gerakanTerdeteksi = false;
  }

  delay(100);
}

📦 Output

  • Ketika siswa lewat PIR:

    • Telegram Bot akan mengirim foto

    • Bisa ditambahkan nama + waktu (jika ada pengenalan wajah lanjutan)


✅ Bisa Dikembangkan Lagi:

  • Tambahkan Face Recognition (ESP-WHO) untuk mengenali siapa yang hadir

  • Kirim nama + waktu ke Google Sheets

  • Tampilkan live stream di browser


🎁 Mau Saya Buatkan:

  • File .ino siap upload

  • Gambar skema koneksi ESP32-CAM + PIR

  • Bot Telegram template

Mau saya kirimkan file lengkap dan panduan upload ESP32-CAM via Arduino IDE juga?

Berikut rincian biaya untuk alat absensi otomatis berbasis ESP32-CAM + sensor PIR + kirim foto ke Telegram:


Rincian Biaya Sistem Absen Otomatis (Per Unit)

Komponen Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp) Keterangan
ESP32-CAM (AI Thinker) 1 65.000 65.000 Kamera + WiFi
FTDI USB to Serial 1 20.000 20.000 Untuk upload program ke ESP32-CAM
Sensor PIR HC-SR501 1 12.000 12.000 Deteksi gerakan
Power supply 5V 2A / USB 1 15.000 15.000 Wajib untuk suplai ESP32-CAM stabil
Breadboard kecil + jumper 1 set 15.000 15.000 Perakitan sementara
Buzzer / LED indikator 1 2.000 2.000 Feedback bunyi saat deteksi
Total Biaya 129.000 Bisa langsung kirim foto ke Telegram Bot

🎯 Opsional Tambahan (jika dikembangkan)

Komponen Harga (Rp) Keterangan
Kotak / casing proyek 10.000 Untuk keamanan alat
MicroSD Module 25.000 Menyimpan lokal backup foto
Relay module (gerbang/pintu) 12.000 Bisa aktifkan palang otomatis
Servo SG90 15.000 Untuk gerakan portal kecil

💰 Estimasi Harga Akhir

Paket Estimasi (Rp)
Paket Sederhana (Telegram) 129.000
Paket Lengkap + Pintu ±165.000
Dengan Casing Rapi ±175.000

Kalau kamu butuh:

  • 🔧 Gambar skema koneksi

  • 📦 Daftar belanja siap print

  • 📁 File .ino siap upload

Tinggal bilang saja, siap bantu langsung. Mau saya buatkan file rincian biaya ini dalam format Excel atau PDF? 

Estimasi ketahanan alat absensi otomatis ESP32-CAM + PIR + Telegram tergantung dari beberapa faktor: kualitas komponen, intensitas pemakaian, dan lingkungan. Tapi secara umum, berikut rata-rata daya tahannya:


Estimasi Umur Pakai Komponen

Komponen Umur Pakai Estimasi Keterangan
ESP32-CAM 3–5 tahun Jika tidak overheat & pakai power stabil (5V 2A)
Sensor PIR 3–7 tahun Jarang rusak, asal tidak terkena air atau panas berlebih
Power Supply 5V 2–4 tahun Gunakan adaptor yang stabil, hindari overvoltage
FTDI USB to Serial Sekali pakai (programming) Tidak dipasang terus-menerus
Buzzer / LED 5+ tahun Tidak ada beban berat, sangat awet
Servo / Relay (opsional) 1–2 tahun jika intens Kalau gerbang dibuka-tutup tiap 10 detik, servo bisa cepat aus
Kabel + Breadboard 6–12 bulan (sementara) Untuk prototipe saja, sebaiknya diganti solder permanen di PCB

🛠️ Tips Memperpanjang Umur:

  1. Gunakan casing tertutup (hindari debu, air, serangga)

  2. Gunakan adaptor 5V 2A yang stabil dan berkualitas

  3. Jangan biarkan perangkat menyala 24 jam tanpa pendinginan (beri ventilasi)

  4. Hindari sambungan lepas (gunakan solder untuk versi produksi)

  5. Matikan saat tidak digunakan untuk waktu lama


📊 Estimasi Umur Sistem (Realistis)

Kategori Estimasi Umur Normal
Versi Prototipe 6–12 bulan
Versi Permanen (disolder, casing) 2–5 tahun

🔋 Jika Ingin Versi Outdoor (Luar Ruangan)

Tambahkan:

  • Casing waterproof (±20.000)

  • Panel surya + baterai Li-Ion + charging module

  • Proteksi petir / overvoltage (di sekolah/kantor)


Mau saya bantu:

  • 📄 Buat versi “proyek siap pakai” tahan lama (PCB + casing)?

  • 🧯 Rancangan outdoor tahan hujan?

Silakan bilang saja ya, nanti saya bantu detailnya.

Post a Comment

1 Comments

  1. https://www.project.semesin.com/2018/10/15/bel-sekolah-arduino-dengan-kontrol-android/

    ReplyDelete